KABUPATEN SUKABUMI - Formalitas Nilai Bupati Tidak Miliki Langkah Konkrit Atasi Macet

KABUPATEN SUKABUMI

Formalitas Nilai Bupati Tidak Miliki Langkah Konkrit Atasi Macet

NERACA

Sukabumi - Forum Masyarakat Peduli Kemacetan Lalu Lintas (Formalitas), menilai Bupati Sukabumi tidak memiliki langkah konkrit dan konprehensif dalam mengatasi kemacetan yang sudah terjadi bertahun-tahun. Bahkan ketika masyarakat hendak menyumbang sumbangsih pemikiran pun, orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi itu dianggap tidak tanggap.

“Kami bahkan melihat bupati tidak memiliki itikad serius meminimalisir kemacetan. Bahkan sepertinya Pemda tidak memiliki manajerial yang bagus untuk mengurai kemacetan. Kami menilai, bupati memiliki cara lain untuk membangun Sukabumi,” terang Juru Bicara Formalitas Budi Mulyadi kepada sejumlah wartawan, Selasa (25/10).

Ia mengungkapkan, Forum Masyarakat Peduli Kemacetan Lalu Lintas, sudah mengirimkan surat ke Bupati untuk audensi.“Kami jadwalnya akan diterima pukul 11:30. Namun kami menunggu hingga berjam-jam, Bupati sedang berkunjung ke perusahaan-perusahaan,” ketus dia.

Bahkan Budi mengancam akan melakukan aksi demonstrasi pada Jumat depan dengan cara memblokir jalan di wilayah bagian utara, karena ketidakresponan Bupati atas kegundahan masyarakat akibat kemacetan ini.

 Ia menilai, selama ini pemerintah daerah menilai persoalan kemacetan di Sukabumi akibat pertambahan volume kendaraan saja.“Tetapi secara actual tidak memiliki kajian konprehensif, dan penerapan aturan tidak berjalan dengan baik. Padahal kemacetan ini sudah sistematis,” tegas dia.

Sementara Asisten Bidang Pemerintahan Acep Saeffudin, membantah tudingan kelompok masyarakat peduli kemacetan lalu lintas bahwa bupati mengabaikan keingnan mereka. Menurutnya, Bupati sedang melakukan kunjungan ke berbagai perusahaan, guna mensosialisasikan pencehagan kemacetan.

“Bupati sangat antusias. Bupati tidak berniat mengabaikan, bahkan sangat antusias. Karena sudah mengupayakan waktu dan mengajak perusahaan mengambil langkah konkrit untuk mentasai kemacetan,” tutur Acep.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sukabumi, Thendy Heryana menilai tudingan kelompok mastyarakat peduli kemacetan lalu lintas itu, mengada-ada.

Dishubkominfo, kata dia, sudah melakukan kajian dan analisis dalam mengurai kemacetan yang terjadi selama ini.“Salah satu upaya mencegah kemacetan itu, setiap perusahaan yang hendak menanamkan investasi di Kabupaten Sukabumi, wajin membuat analisis dampak lalu lintas,” jelas Thendi.

Selain itu, ungkap dia, ada kewajiban bagi perusahaan untuk membuat celukan, tergantung luas lahan dan jumlah karyawan.“Dan kami juga menyiagakan petugas sebanyak 20 personil tiap titik kemacetan,” imbuh Thendy. Ron

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…