Resmikan Pabrik ke-14 - Indocement Diproyeksikan Menuai Untung

NERACA

Jakarta —  PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk telah meresmikan pabrik semen ke-14 dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 4,4 juta ton per tahun dan nilai investasi sebesar Rp5,7 triliun. Pembangunan pabrik ini menjadikan total kapasitas produksi perusahaan dengan kode emiten INTP ini sebesar 24,9 juta ton per tahun. Hal ini tentunya akan menambah kapasitas produksi semen nasional yang diharapkan mendukung kebutuhan dan pasokan semen secara signifikan.

Kata analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, ekspansi bisnis emiten semen ini diproyeksikan akan mengerek pertumbuhan laba hingga akhir tahuh. Begitu juga halnya, dengan performance kinerja emiten semen tahun ini. Pasalnya, hingga akhir tahun akan mendapatkan kontrak proyek infrastruktur sehingga membawa pertumbuhan pada nilai harga saham yang berpotensi naik pula. "Hanya saja, emiten semen punya tantangan dengan isu yang beredar akan adanya penurunan harga semen. Itu akan mempengaruhi kinerja emiten semen hingga akhir tahun," papar Lanjar di Jakarta, kemarin.
Diproyeksikan industri semen akan tumbuh 5% menjadi 64,5 juta ton dari tahun lalu yang hanya mencapai 61,5 juta ton atau tumbuh 2,5%. Lanjar menilai, saham seperti INTP akan bullish hingga akhir tahun dengan target resistensi di Rp18.600 per saham.

Sebagai informasi, pabrik ke-14 milik Indocement ini dibangun dengan menggunakan teknologi terbaru yang memiliki efisiensi energi tertinggi dan dilengkapi dengan alat penangkap debu dengan efisiensi terbaik. Langkah perusahaan membangun pabrik dengan teknologi terbaru dapat menjadi contoh bagi industri semen lainnya untuk terus melakukan upaya efisiensi energi, pemanfaatan bahan baku dan energi alternatif, serta melakukan diversifikasi produk.
Peningkatan kapasitas produksi industri semen secara nasional sejalan dengan program percepatan pembangunan infrastruktur terpadu yang dicanangkan oleh Pemerintah. Kondisi ini turut memacu laju pertumbuhan industri semen nasional. Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, kapasitas produksi semen yang besar saat ini, juga berpotensi untuk memperluas pasar ekspor. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…