Pemerintah Klaim Angka Kemiskinan 2016 Terendah Sejak Reformasi

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri menyebutkan angka kemiskinan Indonesia 2016 merupakan yang terendah sejak masa reformasi. "Untuk teman-teman ketahui bahwa ini adalah angka pengangguran terendah sejak Era Reformasi 1999. Jadi angka pengangguran tahun ini adalah yang terendah," kata Dhakiri ketika menyampaikan paparan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Senin (24/10).

Ia menyebutkan angka pengangguran tahun 2015 sebesar 5,81 persen dan tahun 2016 sebesar 5,5 persen. Dhakiri menyebutkan angka pengangguran di Indonesia pada 2016 mencapai 7,02 juta orang (5,5 persen dari total penduduk). Jumlah itu lebih rendah dibanding dengan tahun 2015 yang mencapai 7,45 juta orang (sekitar 5,81 persen).

Dhakiri menyebutkan pemerintah gencar meningkatkan kualitas SDM karena angkatan kerja Indonesia masih banyak yang harus ditingkatkan kompetensinya. Data Sakernas BPS Februari 2016 mencatat angkatan kerja Indonesia mencapai 127,67 juta jiwa di mana sekitar 60,38 persen adalah lulusan SMP ke bawah.

Bahkan jika dijumlahkan dengan angkatan kerja yang berpendidikan hingga SMA, persentasenya mencapai 77,81 persen. Menaker juga menyampaikan upaya pengembangan pendidikan vokasi yang dilakukan pihaknya bekerja sama dengan Kadin. "Pendidikan vokasi, fungsinya adalah melibatkan dunia usaha dalam investasi SDM mellaui pendidikan dan pelatihan kerja. Per hari ini sudah 2.650 perusahaan terlibat dalam pendidikan vokasi," kata Dhakiri.

Hal yang sama juga dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menilai dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla atau Jokowi-JK banyak memberi perubahan nyata. Sebagai contoh, Puan menyebut angka kemiskinan dan pengangguran yang berkurang dari tahun sebelumnya. "Tingkat kemiskinan di 2015 sebanyak 11,2 persen. Di 2016 turun jadi 10,8 persen. Tingkat pengangguran 2015 di angka 6,18 persen turun jadi 5,8 persen di 2016," ujar Puan.

Pada Senin ini sejumlah Menteri Kabinet Kerja dimoderatori Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Johan Budi, menyampaikan paparan capain kerja dalam pers briefing 2 Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK dalam bidang pembangunan manusia. Selain Menaker, Menteri lainnya adalah Menko PMK Puan Maharani, Menkes Nila F Moeloek, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menristek Dikti M Nasir, Menteri PPPA Yohana Yembise, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menpora Imam Nahrawi dan Mendes dan PDT Eko Putro Sandjojo.

Menurut Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartarti mengatakan, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran memang terjadi di tahun kedua pemerintahan Joko Widodo dan JK. Namun, angka itu tidak benar-benar turun. "Walaupun penurunannya tipis, it’s okay memang menurun," kata Enny. Ia pun memberikan sejumlah catatan. Informasi yang di-publish BPS memuat sejumlah data, di antaranya tingkat pendapatan buruh baik itu di sektor pertanian maupun bangunan yang mengalami penurunan. Besarnya penurunan mecapai 4,35 persen untuk buruh tani, dan 2,28 persen untuk buruh bangunan.

Sementara, untuk tingkat pengangguran yang dianggap menurun, menurut Enny, pemerintah tidak bisa membandingkan apple to apple. Ia mencontohkan, penurunan upah buruh tani dan buruh bangunan, menyebabkan, seluruh anggota keluarga mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. "Makanya, istrinya, anaknya, harus bekerja. Tapi di sektor informal. Itu yang membuat angka pengangguran terbuka menurun," kata dia.

Di sisi lain, meski tingkat inflasi di masyarakat rendah, namun harga sejumlah barang kebutuhan bahan pokok justru naik. Hal itu-lah yang membuat inflasi di sektor bahan makanan mengalami kenaikan tinggi. Sedangkan, bahan makanan hampir menguasai 70-80 persen porsi belanja rumah tangga. "Padahal, harga komoditas dunia turun, tapi harga pangan kita sendiri yang naik. Padahal menteri sendiri yang bilang kita surplus," ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…