Ada 9% 'Switching" Dari Kredit jKomersial ke KUR

 

 

 

NERACA

 

Gorontalo - ‎Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mempertanyakan fenomena ada yang turun kelas atau peralihan (switching) dari kredit komersial ke kredit usaha rakyat (KUR) sebanyak 9% secara nasional. "Bila hal itu benar terjadi, tentu saja sangat disayangkan. Hal ini harus menjadi perhatian khusus kita bersama", ungkap Menkop saat berdialog dengan tokoh masyarakat Gorontalo yang juga anggota DPR RI Fadel Muhammad, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo Suryono, dan kalangan perbankan di Gorontalo khususnya bank penyalur KUR, di kantor Perwakilan BI, Kota Gorontalo, Senin (24/10).

Selain itu, Puspayoga juga bertanya sejauhmana serapan KUR di Gorontalo bisa menyerap tenaga kerja. "Saya ingin kajian itu secara data faktual di lapangan dari kalangan perbankan, khususnya para penyalur KUR. Karena, bila serapan KUR tinggi, dengan serapan tenaga kerja tinggi, otomatis bisa mengurangi pengangguran dan kemiskinan. ‎Namun, kenyataannya, pertumbuhan ekonomi Gorontalo tinggi 6,29%, serapan KUR juga tinggi, tapi kemiskinan masih tinggi 21%. Mengapa hal itu bisa terjadi, saya perlu masukan dan kajian dari teman-teman perbankan", tegas Menkop.

‎Puspayoga mengakui dirinya keliling daerah di seluruh Indonesia untuk memantau dan memonitoring efektifitas KUR agar memiliki impact kepada masyarakat. "Tujuan KUR itu harus berdampak kepada kesejahteraan masyarakat‎. Secara umum, serapan KUR bagus, hingga September 2016 sudah tembus Rp70 triliun dari target Rp100 triliun. Tapi, sekali lagi, saya perlu data faktual terkait efektifitas penyerapan tenaga kerja lewat KUR dan adanya switching dari komersial ke KUR", papar Menkop.

Menanggapi hal itu, perwakilan ‎bank BRI dan Mandiri mengakui fenomena adanya switching dari kredit komersial ke KUR, walau tidak besar yaitu hanya 1%. "Switching itu saya akui ada, tapi tidak besar hanya satu persen. Saya bersyukur integrasi dengan sistem informasi kredit program (SIKP) membuat penyaluran KUR menjadi lebih efektif dan tepat sasaran", tukas S Nasution, mewakili Bank Mandiri Kota Gorontalo.

Sementara Anang yang mewakili BRI Gorontalo menyebutkan bahwa KUR Mikro di Gorontalo sudah mencapai Rp125 miliar, melebihi target KUR yang dicanangkan. Rata-rata KUR Mikro disalurkan untuk home industry dan sektor pertanian (beras). "Soal switching dari kredit komersial ke KUR di Gorontalo, saya akui ada tapi tak lebih dari satu persen", pungkas dia.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…