Unilever Baru Serap Capex Rp 1,25 Triliun

NERACA

Jakarta - Sampai dengan kuartal tiga tahun 2016, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyerap sekitar Rp 1,25 triliun belanja modal atau capital expenditure (capex). Jumlah tersebut setara 62,5% dari dana belanja modal tahun ini sebesar Rp 2 triliun.

Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso menjelaskan, penggunaan belanaj modal tersebut salah satunya digunakan untuk penambahan kapasitas di sembilan pabrik yang dimiliki perusahaan. “Itu digunakan untuk ekstensi penambahan kapasitas dan kantor pusat kami yang pindah ke daerah Bumi Serpong Damai (BSD),” tuturnya di Jakarta, kemarin.

Sancoyo merinci, dana sebesar Rp 600 miliar digunakan untuk pembangunan head office. Lalu, sisa Rp 1,4 triliun dialokasikan untuk penambahan pabrik dan kabinet es krim. Disebutkan, konsentrasi penambahan kapasitas khusus untuk produk-produk di lini bisnis kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh (home personal care) yang sepanjang semester pertama tahun ini penjualannya tumbuh 8%. 

Namun, Sancoyo bilang, pihaknya belum memiliki outlook pertumbuhan untuk tahun ini. “Di first half year kami tumbuh 10,3%, di mana bila dibandingkan dengan full year 2015 sudah lebih baik. Tahun lalu kan kami cuma tumbuh full year 6%,” katanya. 

Meski demikian, dirinya cukup optimisis untuk pertumbuhan bisnis pada tahun ini. Sancoyo menilai, akhir-akhir ini, ada perbaikan sedikit dari permintaan konsumen dibandingkan dengan  tahun sebelumnya. “Pebaikannya memang tidak bisa tiba-tiba karena ini sesuai juga dengan makro. Contohnya pertumbuhan kredit tidak sampai 8%, NPL (kredit macet) juga naik terus. Tetapi semoga dengan tax amnesty yang diperkirakan sukses ini bisa mendorong bisnis kami,”kata Sancoyo.
Sebagai informasi, perseroan akan menambah kapasitas di sembilan pabrik untuk memperkuat pasokan. Penambahan kapasitas khusus untuk produk-produk dari lini bisnis kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh (home personal care). Semester pertama tahun ini, pendapatan UNVR dari bisnis ini tumbuh 8,44%.

Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities pernah bilang, saat ini fokus UNVR adalah mengoptimalkan kapasitas produksi yang sudah ada. Meskipun daya beli masyarakat berangsur membaik, UNVR tidak serta merta berekspansi gencar. "Mungkin memang UNVR tidak membangun pabrik baru dalam waktu dekat, tapi investasinya lebih ke perawatan dan perbaikan mesin,"ujar Reza.

Pertumbuhan barang kebutuhan rumah tangga dan perwatan tubuh didorong oleh inovasi, salah satunya parfum Molto. Parfum ini diterima baik oleh konsumen. Inovasi seperti ini yang selama ini menjaga pangsa pasar UNVR. UNVR memang jarang menelurkan produk baru. Strategi selama ini lewat peluncuran varian baru dari produk yang sudah ada. Selain itu, UNVR juga ingin menggenjot kinerja dari divisi solusi makanan (food solution) yang berada di bawah bisnis makanan dan minuman. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…