Lautan Luas Kantungi Izin Kelola Logistik Berikat

NERACA

Jakarta - PT Lautan Luas Tbk (LTLS) melalui anak usahanya, PT Taruna Bina Sarana telah mendapatkan penetapan tempat dan izin penyelenggaraan sekaligus pengusaha Pusat Logistik Berikat (PLB) dari Kementerian Keuangan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (20/10).

Direktur Taruna Bina Sarana, Herman Santoso mengatakan, dengan adanya penempatan tempat dan izin PLB, maka akan menambah peluang usaha baru. Tercatat pada semester I 2016, Lautan Luas mencatat penurunan laba bersih atau menjadi Rp32,93 miliar dari periode serupa tahun lalu Rp38,83 iliar. Kondisi ini disebabkan melemahnya pendapatan menjadi Rp3,07 triliun per akhir Juni 2016 dari Rp3,32 triliun pada tahun lalu periode yang sama.

Adapun total aset perseroan per Juni 2016 mencapai Rp5,49 triliun, naik dari posisi Desembe 2015 yang tercatat Rp5,39 triliun. Belum lama ini, PT Lautan Luas Tbk berencana untuk melakukan penggabungan anak-anak perusahaannya. Perseroan akan melebur anak perusahaan, yakni PT Metabisulphite Nusantara (META) dan PT White Oil Nusantara (WON) yang berkedudukan di Gresik serta PT Dunia Kimia Jaya (DKJ) yang berkedudukan di Bekasi.

Dengan penggabungan META dan WON ke dalam DKJ, tanpa perlu sebelumnya dilakukan likuidasi META dan WON akan gugur demi hukum. Sementara DKJ tetap berdiri dan menjalankan usaha DKJ, META dan WON. Sekedar informasi, Lautan Luas merupakan perusahaan bahan kimia dasar dan khusus. Saat ini, Lautan Luas mewakili lebih dari 100 prinsipal internasional, mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan dari sektor industri di seluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.

Untuk mengawasi jaringan distribusinya yang luas, Lautan Luas, yang berkantor pusat di Jakarta, mengoperasikan lima kantor cabang dan tujuh kantor perwakilan yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh nusantara. Sebuah kantor regional ditempatkan di Singapura guna memantau kegiatan perseroan di Tiongkok, Thailand, dan Vietnam. Tahun ini PT Lautan Luas Tbk menganggarkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar. Capital expenditure tersebut akan dianggarkan jika situasi ekonomi tahun ini lebih baik dari tahun lalu, sesuai pertumbuhan yang ditargetkan pemerintah.”Tahun ini sekitar Rp200 miliar tapi lihat situasi jika kondisi ekonomi tidak bagus seperti tahun lalu capex bisa kurang, paling untuk maintenance sekitar Rp20 miliar. Tapi bisa saja lebih besar kalau situasi ekonominya bagus sekali bisa kami kejar,”kata Herman.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…