NERACA

Jakarta- PT PP Properti Tbk (PPRO) menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mewujudkan apartemen bebas narkotika dan obat terlarang (narkoba) di lima kota di Indonesia. Untuk tahap awal, perseroan membangun hunian vertikal di Depok dan Semarang.”Ini sebagai wujud kami mendukung pemerintah agar Indonesia bebas narkoba," kata Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto di Jakarta, Kamis (20/10).

Dia mengatakan, selain Depok dan Semarang, perseron akan membangun apartemen bebas narkoba di Serpong, Surabaya dan Malang. "Kami ingin menjadi pionir sebagai pengembang apartemen mahasiswa pertama yang peduli dengan pencegahan narkoba," kaat dia.

Menurut dia, apartemen inovatif berkonsep bebas narkoba akan diterapkan perdana di apartemen Evencio Margonda di Depok, Jawa Barat sebanyak dua tower. Pembangunan tower pertama ditargetkan selesai tahun 2018. "Penjualannya sudah mencapai 60 persen," kata dia.

Dia menjelaskan, penerapan konsep bebas narkoba di apartemen Evencio Margonda yang menelan investasi Rp 600 miliar itu dengan menempatkan perangkat mesin X-Ray. Selain itu, dilakukan penyuluhan dan tes urine secara berkala agar mahasiswa sebagai penghuni terhindar dari narkoba.

Sementara di Semarang, kata dia, perseroan akan membangun enam tower apartemen bebas narkoba yang lokasinya berdekatan dengan Universitas Diponegoro (Undip). Untuk tahap awal, PP Propeti akan membangun tiga tower senilai Rp 700 miliar di atas lahan 5.500 hektar (ha). Sementara tahap dua akan dibangun tiga tower di belakang lahan yang ada saat ini. "Rencananya Desember akan dilakukan groundbreaking tower pertama tahap satu," kata dia.

Adapun di Surabaya kata dia, apartemen bebas narkoba akan dibangun di dekat Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS). Sementara untuk di Serpong dan Malang, perseroan masih dalam tahap negosiasi pembebasan lahan. Dia mengatakan, sumber pendanaan investasi di Depok dan Semarang menggunakan kas internal dan bridging finance dengan komposisi 30% dan 70%.

Sementara dalam kesempatan itu, Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengapresiasi PP Properti yang berkontribusi dalam pencegahan narkoba dengan mempersembahkan produk inovatif. "Salah satu permasalahan utama yang dihadapi bangsa ini maraknya peredaran narkoba,” kata Budi.

Hingga September 2016, PPRO meraih marketing sales Rp 1,5 triliun, atau naik 25% secara year-on-year. Sebagai informasi, perseroan berencana menambah total land bank seluas 20 hektare (ha) - 30 ha di tahun depan. Salah satu upaya untuk merealisasikan rencana tersebut, emiten berkode PPRO tersebut akan merogoh kocek Rp1 triliun sebagai belanja modal (capital expenditure).

Disebutkan, perseroan akan menambah land bank seluas 20 ha-30 ha dalam tiga bulan terakhir di tahun ini. Saat saat ini, total land bank perusahaan tercatat seluas 65 ha. Dengan demikian, jika tak ada aral melintang, maka total land bank perusahaan pengembang properti tersebut bakal menyentuh hampir 100 ha.  (bani)