Pertumbuhan Ekonomi Positif di 2017 - BEI Patok Transaksi Harian Rp 8 Triliun

NERACA

Jakarta - Berangkat dari optimisme dan keyakinan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, menjadi pijakan bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mematok target pertumbuhan lebih agresif lagi untuk mengejar ketertinggalan dengan pasar modal di negara tetangga.

Tengok saja dalam rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT), BEI menetapkan asumsi rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp8 triliun pada 2017 atau meningkat dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp6,6 triliun. “Penetapan itu berdasarkan hasil estimasi dan analisis data historis yang didukung implementasi inisiatif seperti pendirian lembaga securities financing serta relaksasi transaksi marjin,”kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (20/11).

Menurutnya, inisiatif yang digagas Bursa itu diharapkan mendukung rencana BEI untuk meningkatkan nilai transaksi dan likuiditas pasar, karena investor lebih leluasa bertransaksi secara marjin dan memiliki lebih banyak pilihan saham marjin. Tito menambahkan, target itu dibuat dengan mempertimbangkan adanya peningkatan perekonomian nasional pada 2017 mendatang. Asumsi indikator makroekonomi pada 2017 adalah pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 5,1% dengan laju inflasi pada kisaran 4 plus minus 1%.

Kemudian suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-day (Reverse) repo rate berada di level 5%. Rata-rata nilai tkar rupiah terhadap dolar AS pada 2017 diproyeksikan berada pada level Rp13.300. Selain itu, lanjut Tito Sulistio, pihaknya juga akan fokus untuk meningkatkan kualitas dan kualitas perusahaan tercatat atau emiten. Diharapkan BEI dapat mencapai target 35 emiten baru melalui penawaran umum perdana saham (IPO), serta sebanyak 60 emiten melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus).”Penambahan jumlah emiten di BEI dilakukan dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi calon-calon emiten, penguatan underwriter dan profesi penunjang, dan pendirian Pusat Informasi Go Public di daerah serta pengembangan inkubator untk 'start op company dan UKM," paparnya.
Tito Sulistio juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan jumlah investor dengan menggandeng anggota bursa atau perusahaan sekuritas melalui serangkaian kegiatan seperti edukasi. Dari sisi pengembangan anggota bursa, lanjut dia, BEI berencana akan mengembangkan sistem "mobile trading" yang diharapkan dapat mendukung aktivitas jual dan beli efek oleh investor dapat berjalan secara lebih efisien.

Kemudian untuk target IPO, kata Tito, pihaknya kembali mematok sebanyak 35 perusahaan atau emiten baru. Maka untuk mencapai target tersebut, Tito menyatakan akan membujuk perusahaan potensial hingga memaksa perusahaan besar asing untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal.”Untuk calon emiten ada beberapa hal yang bukan hanya bicara memfasilitasi, tapi kita imbau kalau bisa memaksa," ujarnya.

Menurut Tito, ada sekitar 52 perusahaan asing yang meraup keuntungan di Indonesia di mana pendapatannya di atas 50% hingga bahkan 100%, namun bukan merupakan perusahaan yang tercatat di BEI. Tito bahkan menyatakan bahwa akan ada 14 anak usaha perusahaan pelat merah yang siap bergabung menjadi emiten tahun 2017 mendatang. Pihaknya juga akan memaksa perusahaan-perusahaan yang mendapatkan pinjaman di atas Rp1 triliun dari perbankan untuk melantai di pasar modal.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…