Dewan Diminta Bentuk Pansus Gratifikasi - Dugaan Kasus Suap Honorer RSUD Arjawinangun Cirebon

Dewan Diminta Bentuk Pansus Gratifikasi

Dugaan Kasus Suap Honorer RSUD Arjawinangun Cirebon

NERACA

Cirebon - Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Arak), meminta DPRD Kabupaten Cirebon, segera membentuk Pansus Gratifikasi. Hal itu disampaikan Arak, saat melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD setempat. Mereka menyikapi dugaan kasus suap untuk penerimaan 208 tenaga honor di RSUD Arjawinangun. Arak mencatat, kalau saja setiap orang yang diterima menyetor uang Rp50 juta saja, maka sudah terkumpul uang sebesar Rp10 miliar dari penerimaan pegawai honor tersebut.

"Ini harus diusut tuntas. Semua harus jelas. Kemana duit sebesar itu. Bupati Sunjaya harus bertanggung jawab, " kata koordinator Korlap, Ivan Maulana, Kamis (20/10).

Menurut Ivan, persoalan honor saat ini sudah menjadi masalah besar yang dirasakan Pemkab Cirebon. Adanya grativikasi untuk ratusan pegawai honor, mengisyaratkan bahwa itu bukan delik aduan, tapi delik temuan. Tentunya, pihak kepolisian dan kejaksaan harus menindak lanjuti kasus tersebut. Menurut Ivan, indikasi korupsi yang ada di Kabupaten Cirebon sudah pada level mengkhawatirkan, dan KPK harus berani mengungkap masalah ini.

"Kasus suap pada penerimaan honor menjadi pintu masuk dugaan korupsi dan kasus suap, serta masalah pungli. Kami sudah bertemu ICW dan akan melaporkan masalah ini ke KPK, " teriak Ivan.

Situasi sedikit memanas, manakala pihak dewan mengizinkan masa untuk audensi, diruang komisi. Masa yang didominasi perwakilan aktivis Kabupaten Cirebon ini, menuding pihak dewan tutup mata dengan masalah tersebut. Oknum anggota dewan berinisial YS yang melakukan penganiayaan kepada pegawai RSUD Arjawinangun, sampai saat ini belum diberikan sanksi apapun oleh dewan kehormatan dewan. Alhasil, makian dan ucapan kasar sesekali keluar, dan menghujat Bupati Sunjaya Purwadi.

Situasi semakin memanas, saat Wakil Ketua DPRD setempat, Yuningsih mengaku tidak punya hak jawab, atas pertanyaan pendemo. Justru, pernyataan tersebut dianggap menyinggung, karena dianggap tidak sesuai dengan tufoksi dewan. Meskipun bisa diredam, namun mereka mengancam akan terus melakukan aksi moral supaya kasus tersebut, bisa diusut tuntas.

Seperti diketahui, kasus ini terjadi beberapa minggu yang lalu. Saat itu, anggota dewan berinisial YS mendatangi Rahmat, pegawai RSUD Arjawinangun. Kedatangan YS bermaksud menagih sisa uang sebesar Rp10 juta, dari jumlah total Rp100 juta. Uang tersebut adalah uang untuk memasukan dua orang pegawai honor RSUD Arjawinangun. Rahmat sendiri menitipkan dua orang pegawai kepada YS, dengan total kompensasi Rp100 juta, namun yang Rp10 juta-nya dipinjam Rahmat.

Entah kenapa, saat Rahmat mau membayar uang tersebut, YS Marah dan mengatakan bahwa hutang Rahmat seluruhnya ada Rp40 juta. Kesal karena tidak merasa, Rahmat menggebrak meja. Namun, tiba-tiba saja, YS melayangkan bogem mentah ke wajah Rahmat. Tidak terima, Rahmat melaporkan masalah tersebut ke Polres Cirebon, dan terbukalah kasus, sehingga menjadi wacana panas di Kabupaten Cirebon. Maman

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…