Temu Mitra Nasional LPDB 2016 - KUMKM Diharapkan Mampu 'Naik Kelas'

Temu Mitra Nasional LPDB 2016

KUMKM Diharapkan Mampu 'Naik Kelas'

NERACA

Jakarta - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Kemas Danial mengatakan, acara Temu Mitra Nasional 2016 dapat memperat hubungan antara LPDB dengan mitra-mitra pelaku Koperasi dan UMKM, serta menjaga tingkat kepatuhan mitra dalam pemanfaatan dana bergullr yang disalurkan LPDB."Mitra-mitra LPDB khususnya, harus bisa naik kelas, jangan hanya jalan di tempat. Untuk bisa naik kelas, KUMKM harus kreatif, setelah kreatif terpenuhi diharapkan dapat mampu meningkatkan produktifitasnya sehingga dapat berdaya saing," kata Kemas, dalam sambutannya pada acara Temu Mitra Nasional 2016 yang digelar LPDB Kemenkop dan UKM, di gedung Galeri Indonesia Wow Smesco Jakarta, Kamis (20/10)‎.

Acara yang dibuka Deputi Kelembagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring ini, dihadiri lebih dari 1.500 mitra LPDB dan para Kepala Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM tingkat provinsi seluruh lndonesia.

Menurut Kemas, pihaknya terus melakukan perbaikan sistem, terutama untuk prosedural permohonan maupun pengembalian pinjaman dari LPDB. Pada acara ini, KUMKM sebagai mitra LPDB akan mengikuti sharing session."Paling tidak, mereka bisa memahami secara jelas prosedur akses pembiayaan yang terus diperbaiki guna peningkatan pelayanan kami," jelas Kemas.

Tak hanya itu, Kemas juga akan mensosialisasikan peraturan baru tentang proses peminjaman kredit. Hal itu untuk mencegah potensi penyelewengan dana bergulir."Semua dana yang kami berikan ada resikonya. Jika diselewengkan akan ada hukuman pidananya,” tandas dia.

Sejak mulai menyalurkan dana bergulir pada 2008, Iembaga ini telah mampu menggulirkan dana lebih dari Rp7,5 triliun. Padahal, menurut Kemas, total dana modal yang didapat dari APBN selama delapan tahun hanya sekitar Rp4,3 triliun. Bahkan, LPDB mampu meraih pendapatan hingga lebih dari Rp1,3 triliun."Sebagai BLU (Badan Layanan Umum) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB bisa dibilang yang paling sukses. Selain laporannya bagus, LPDB juga memberikan kontribusi pendapatan. BLU yang lain malah ada yang negatif," jelas Kemas Danial.

Ia menjelaskan, LPDB dibentuk dengan empat tujuan utama. Pertama, mengurangi pengangguran. Kedua, mengurangi kemiskinan. Ketiga, memberikan penguatan modal kepada KUMKM."Keempat, turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Kemas.

Dari sisi pencapaian tujuan, lanjut Kemas, total sebanyak 903.230 KUMKM telah diberdayakan LPDB. Adapun jumlah tenaga kerja yang terserap lapangan-lapangan kerja baru yang dibuka berkat kredit LPDB mencapai 1,6 juta orang."ltu baru yang riil saja. Belum Iagi efek dominonya terhadap lapangan kerja yang lain. Dengan dibukanya pabrik atau lapangan kerja baru, usaha-usaha yang terkait juga tentunya ikut tumbuh," papar Kemas.

Lebih dari itu, untuk ukuran Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang tidak ditugasi mencari untung, nonperforming loan (NPL) LPDB juga cukup baik. Secara keseluruhan, NPL kredit LPDB mencapai 8%. Namun, sejak 2013, NPL kredit bahkan bisa ditekan hingga di bawah 1%."Hal itu tidak terlepas dari perubahan strategi yang dilakukan LPDB,” aku Kemas.

Sejak 2013, LPDB menggunakan aset tetap (fixed asset) sebagai jaminan kredit. Sebelumnya, LPDB hanya menggunakan fidusia piutang dan personal guarantee sebagai jaminan."Dengan fixed asset ini kalau kredit macet kita bisa langsung eksekusi. Sedangkan kalau personal guarantee itu tidak bisa secara langsung diproses. Makanya, NPL-nya dulu juga cukup tinggi," pungkas Kemas. Mohar/Rin

 

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…