MASA Miliki Kebun Karet Senilai US$ 100 Juta - Tingkatkan Produksi 28.500 Ban Perhari

NERACA

Jakarta – Kabar PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) bakal mengakuisisi lahan perkebunan karet guna memuluskan tingkat produksi ban tahun ini, dibenarkan oleh pihak manajemen perusahaan. Pasalnya, saat ini perseroan tengah mengkaji rencana untuk menggarap industri di sektor pengolahan karet dengan memiliki lahan karet dan pabrik pengolahan karet dengan kapasitas sekitar 5 ribu ton dengan investasi dana senilai US$50–US$100. 

Presiden Direktur MASA Pieter Tanuri mengatakan, aksi korporasi perseroan tersebut dipastikan akan segera dilakukan. Namun terlebih dahulu meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilakukan pada Maret atau April mendatang. “Jika disetujui rencana penambahan bidang industri tersebut, maka akan dilakukan pada akhir semester pertama tahun ini,”katanya di Jakarta, Senin (21/2).

Kata Pieter, agenda dalam RUPSLB nantinya akan dibahas rencana pengubahan tujuan atau bidang usaha perseroan, diantaranya menambah usaha dibidang industri ban, pengusahaan serta pengelolaan hutan tanaman industri melalui anak usaha. “Perseroan berharap dapat menjalankan kegiatan usaha dalam bidang pengusahaan dan pengelolaan hutan tanaman industri yang meliputi Acasia, Sengon, Meranti, Jati, Gmelina, Arborea, Pinus, Tengkawang, Sungkai dan Karet, “ungkapnya.

Dijelaskannya, rencana perseroan mengakuisisi lahan karet akan dilakukan dibeberapa wilayah diantaranya Sumatera dan Sulawesi. Tidak hanya itu, guna memenuhi kebutuhan karet untuk produksi ban, perseroan juga akan terus membeli karet dari petani. Asal tahu saja, Perseroan membutuhkan karet sekitar 24 ribu ton pada 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya sebesar 12 ribu ton.

Volume Produksi

Dia juga menambahkan bila perseroan akan meningkatkan jumlah volume produksi ban sekitar 8 juta ban mobil dan 5 juta ban motor pada 2011. Kemudian perseroan menargetkan produksi sekitar 28.500 ban per hari pada 2011. "Kita produksi ban mobil sekitar 8 juta pada 2011 dibandingkan tahun lalu sebesar 5,5 juta. Sedangkan ban motor kita targetkan sekitar 5 juta," papar Pieter.

Sementara penjualan tahun 2011 ditargetkan sebesar Rp 3,2 triliun. Dimana target tersebut akan disumbangkan pada peningkatan permintaan ban mobil dan ban motor domestic dan internasional.

Presiden Direktur MAS, Pieter Tanuri pernah bilang, target penjualan 2011 merupakan lanjutan perseroan dalam penguatan kinerja penjualan di pasar internasional dan domestic. Hal ini didorong oleh penjualan di segmen ban pengganti atau replacement. Guna memenuhi permintaan ban yang cukup tinggi tahun 2011, perseroan telah menyiapkan dana sebesar US$ 129,5 juta dalam dua tahun mendatang guna penambahan kapasitas produksi ban. Ekspansi kapasitas akan mencakup ban mobil penumpang serta sepeda motor.

Kata Pieter, rencana ekspansi dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap pertama dituntaskan pada Desember 2010 dan tahap kedua diselesaikan pada semester pertama 2011. Pada ekspansi pertama, perseroan akan meningkatkan produksi ban mobil hingga 22.500 ban perhari dan produksi ban sepeda motor ditingkatkan hingga 16 ribu ban perhari.

Kemudian untuk tahap kedua, perseroan mengejar produksi ban mobil hingga 28.500 ban perhari dan produksi ban motor tetap 16 ribu perhari. Saat ini kapasitas produksi perseroan sejumlah 17.500 ban mobil perhari dengan sekitar 70-80%nya diekspor ke lebih dari 60 negara tujuan. Sementara untuk ban sepeda motor, produksi mencapai 8000 ban perhari yang seluruhnya ditujukan untuk konsumsi pasar lokal.

Sebagai informasi, brand produk perseroan mencakup Achilles,Corsa dan Strada. Tahun depan 2011 produksi ban mencapai 17 juta ban. Dimana 10 juta ban untuk ban mobil dan sisanya motor. Konon untuk memenuhi produksi tersebut, perseroan butuh dana investasi sebesar US$ 180 juta yang nantinya berasal dari pinjaman bank. 

Pendapatan 2011

Selain itu, perseroan menargetkan pendapatan sekitar Rp3,1 triliun pada 2011 dan belanja modal US$ 140 juta. Dalam belanja modal tahun ini didapatkan dari sisi belanja modal 2010 yang dianggarkan sebesar US$ 200 juta. Sedangkan ditahun 2010, diperkirakan dapat mencatatkan sekitar Rp2 triliun. "Belanja modal akan digunakan untuk pengembangan pabrik menjadi 28.500 ban per hari dan dana itu belum termasuk untuk akuisisi lahan karet," kata Pieter.

Sementara Investor Relation PT Multistrada Arah Sarana Tbk, Evan Go mengatakan, full penambahan ekspansi itu akan terlihat pada semester kedua 2011. Selain itu, produksi ban mobil akan mencapai 10 juta dan ban motor 6 juta pada 2012.

Seperti diketahui, hari ini perseroan mengadakan RUPSLB dengan agenda menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan dan menambah jajaran direksi.

Sebagaimana diketahui, (MASA)  produsen ban merek Achiles dikabarkan sedang membidik untuk membeli perusahaan perkebunan tahun ini. Maklum saja, karena saat ini perseroan tengah membangun pabrik ban baru seluas 100 hektare (ha) di wilayah Cikarang dan tentunya membutuhkan karet lebih banyak lagi. Pabrik ban berkapasitas 30.000 unit per hari itu, direncanakan mulai beroperasi pada semester I-2011. (bani)

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…