Fitch Ratings Cabut Peringkat Taksi Express

NERACA

Jakarta - Sejak merebaknya bisnis transportasi berbasis online, kini pasar taksi mulai tergerus karena terjadinya perpindahan pelanggan yang cukup signifikan. Alhasil, kondisi ini pun menjadi pil pahit bagi PT Express Trasindo Utama Tbk atau taksi Express (TAXI) lantaran anjloknya penurunan kinerja keuangan. Masa kejayaan bisnis taksi milik Express mungkin mulai redup dan ironisnya, rating perseroan juga terus direvisi.

Fitch Ratings Indonesia telah menarik Peringkat Nasional Jangka Panjang untuk PT Ekspres Transindo Utama Tbk (Express) di level A- (idn) dengan outlook negatif. Peringkat tersebut telah ditarik tanpa penegasan. Analis Utama Fitch, Bernard Kie mengatakan, pihaknya menarik peringkat tersebut karena Express telah memilih untuk berhenti berpartisipasi dalam proses pemeringkatan. “Oleh karena itu, Fitch tidak lagi memiliki informasi yang cukup untuk mempertahankan rating. Dengan demikian, Fitch tidak akan lagi memberikan penilaian atau cakupan analisis untuk Express," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/10)

Rating 'A' dalam Peringkat Nasional menunjukkan ekspektasi risiko gagal bayar yang rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lainnya di negara yang sama. Namun, perubahan keadaan atau kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kapasitas pembayaran tepat waktu untuk tingkat yang lebih besar daripada yang terjadi dalam komitmen keuangan yang direfleksikan dengan rating yang lebih tinggi.

Sebelumnya, operator taksi ini akan menjual lahan dengan luas total 10,48 hektare guna membayar sebagian utang ke perbankan. Lahan milik perusahaan taksi tersebut tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. “Rencana kami pada tahun ini adalah memangkas utang bank sebesar 30-40% dari total Rp600 miliar. Salah satu opsi utama adalah dengan menjual aset kami yang tidak produktif, yaitu lahan,” ujar Direktur Keuangan Express David Santoso, pertengahan tahun ini.

Sejauh ini, jelas David, perseroan masih menunggu penawaran dari pembeli yang serius. Direktur Utama Express, Daniel Podiman mengatakan, lahan di Bekasi merupakan yang terbesar, yaitu seluas 9,2 hektare. Sementara lahan di Tangerang memiliki luas 1,2 hektare dan di Jakarta seluas 800 meter persegi.“Ada beberapa yang lihat-lihat. Tapi belum ada serius. Ada sekitar 3-5 pihak dari mulai perseorangan sampai pengembang properti,” ujar Daniel.

Dari sisi kinerja keuangan, Express Transindo babak belur di paruh pertama 2016. Operator taksi berwarna putih tersebut menelan rugi bersih sebesar Rp42 miliar, berbalik negatif dari laba bersih Rp32,49 miliar. Sejak awal, pendapatan Express Transindo sudah anjlok 26,71% menjadi Rp374,06 miliar. Rinciannya, di bisnis utama, pendapatan perusahaan turun 22,5% menjadi Rp333,77 miliar. Sementara, bisnis sewa kendaraan dan suku cadang masing-masing turun 58% dan 42%.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…