Dukung Pembangunan Daerah - BUMD di Sumut Ditantang Untuk Go Public

NERACA

Medan - Perbanyak perusahaan negara, khususnya milik pemerintah daerah untuk listing di pasar modal menjadi perhatian bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan terus melakukan sosialisasi ke beberapa daerah. Gayungpun bersambut, pemerintah provinsi Sumatera Utara mendorong perusahaan di daerah itu khususnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk masuk ke pasar bursa.”Jumlah perusahaan di Sumut yang sudah melantai di pasar bursa sebanyak enam perusahaan, dinilai masih sangat kecil dibandingkan potensi besar dunia usaha di provinsi. Jadi perlu terus didorong pertumbuhannya," kata Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Medan, kemarin.

Menurutnya, BUMD di Sumut mempunyai potensi untuk go public, terlebih di Sumut memiliki pertumbuhan ekonomi yang terus membaik dan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri yang cukup bagus. Apalagi, penduduk Sumut tercatat terbesar keempat di Indonesia. Dijelaskannya, pihak pemprov Sumut siap mendukung khususnya kepada perusahaan BUMD agar bisa melantai di pasar bursa.
Pemprov Sumut, kata Erry juga berharap pihak terkait seperti OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tetap terus memberi dorongan kuat agar semakin banyak perusahaan di Sumut yang "go public".”Saya kira sosialisasi yang terus dilakukan dan dukungan kuat akan membuat pengusaha lebih siap untuk 'go public' karena pengusaha sebenanya diuntungkan dengan menjadi perusahaan terbuka," katanya.
Dia menegaskan, dengan akan semakin banyaknya perusahaan yang "go public", maka Pemprov Sumut diuntungkan karena perusahaan tersebut akan mendukung Pemprov Sumut dalam membangun infrastruktur yang sedang gencar dilakukan di daerah itu.
Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, kegiatan sosialisasi pasar modal memang bertujuan untuk lebih menyebarkan informasi terkait pasar modal kepada pelaku usaha di daerah. Diharapkan, pasar modal bisa menjadi sumber pendanaan untuk mendorong pengembangan usaha di Provinsi Sumut.”Dengan semakin banyak perusahaan di daerah yang melakukan 'initial public offering' (IPO) tentunya akan meningkatkan perekonomian daerah dan mendorong munculnya sentra-sentra ekonomi yang lebih menyebar atau tidak hanya terkonsentrasi di daerah tertentu,"ujar Nurhaida.
Menurut dia, pendanaan melalui pasar modal memiliki nilai tambah tersendiri bagi dunia usaha khususnya mau pun masyarakat secara umum. Pasar modal mempertemukan langsung kelebihan dana pada masyarakat dengan kebutuhan dana perusahaan sehingga diharapkan biaya modal (cost of fund) pendanaan dari pasar modal akan lebih rendah.

Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan P Roeslani, perusahaan di Sumatera Utara berpeluang besar untuk menjadi perusahaan terbuka atau "go public" karena industri daerah itu khususnya yang mengandalkan komoditas masih cukup eksis.”Tahun ini harus dijadikan pengusaha khususnya Sumut untuk masuk ke pasar bursa karena ada tren kenaikan harga komoditas," kata Rosan.
Kata Rosan, harga sawit yang masih bagus dan tren menguat serta karet yang mulai membaik akan mendongkrak kinerja perusahaan. Sehingga untuk bisa menjadi perusahaan yang lebih maju dan terkemuka, perusahaan harusnya "go public".”Perusahaan yang 'go public' diyakini akan lebih maju karena pasar modal menjadi salah satu alternatif utama bagi perusahaan yang ingin mendapat tambahan modal," katanya.
Dengan menjadi perusahaan terbuka, selain mendapat modal melimpah, perusahaan juga akan semakin dipercaya masyarakat, semakin tertib, transparan serta asas manfaat lebih banyak. (ant/bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…