Dana IPO di Pasar Modal Capai Rp 90 Triliun

NERACA

Medan - Pelaku usaha di Indonesia telah memperoleh dana sekitar Rp90 triliun dari pasar modal melalui penawaran umum sepanjang 2016. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, dana tersebut berasal dari 12 emiten baru, yang menerbitkan saham melalui penawaran perdana (initial public offering/IPO) dengan hasil senilai Rp10,7 triliun.
Selain itu, selama 2016 juga terdapat penerbitan "right issue", obligasi, dan sukuk dengan total dana yang diperoleh melalui pasar modal selama 2016 sebesar Rp79,14 triliun.”Oleh karena itu pemanfaatan penggalangan dana melalui penawaran umum di pasar modal merupakan bentuk pembiayaan lain yang patut dipertimbangkan," katanya di Medan, Selasa (18/10).

Nurhaida menuturkan, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum tersebut biasanya dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, baik pembangunan pabrik baru maupun untuk penambahan modal kerja perusahaan. Melalui pengembangan usaha tersebut, emiten dapat meningkatkan kinerja keuangannya, yang kemudian dapat meningkatkan operasional dan keuntungan serta memperluas lapangan usaha dan pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Kondisi pasar modal Indonesia sampai dengan saat ini menunjukkan tren yang positif. Pada 2016 pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan rekor tertinggi untuk kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun frekuensi transaksi tertinggi sepanjang masa. Kapitalisasi pasar BEI per tanggal 30 September 2016 adalah sebesar Rp5.799 triliun.

Saat ini perusahaan yang telah memanfaatkan pasar modal untuk mendapatkan pendanaan berjumlah 626 perusahaan. Selain itu, Nurhaida juga menuturkan, pihaknya terus mendorong pelaku industri, khususnya di daerah, memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan dalam pengembangan usahanya.”Kesempatan memperoleh pendanaan dari pasar modal belum dimanfaatkan secara optimal,"ungkap Nurhaida.
Secara demografi, kata Nurhaida, pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan masih didominasi oleh perusahaan yang berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya. Dirinya menuturkan bahwa kegiatan sosialiasi tersebut bertujuan untuk lebih menyebarkan informasi terkait dengan pasar modal kepada pelaku usaha di daerah sehingga pemanfaatan pasar modal di daerah sebagai sumber pendanaan dapat ditingkatkan, khususnya mendorong pengembangan usaha di Provinsi Sumatera Utara.
Makin banyak perusahaan di daerah yang melakukan initial public offering (IPO), menurut dia, akan meningkatkan perekonomian daerah dan mendorong munculnya sentra-sentra ekonomi yang lebih menyebar, atau tidak hanya terkonsentrasi di daerah tertentu. Kata Nurhaida, pendanaan melalui pasar modal memiliki nilai tambah tersendiri bagi dunia usaha pada khususnya maupun masyarakat secara umum. Dijelaskannya, pasar modal mempertemukan langsung kelebihan dana pada masyarakat dengan kebutuhan dana oleh perusahaan sehingga biaya modal (cost of fund) pendanaan dari pasar modal akan lebih rendah. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…