Rupiah Lebih Perkasa Ketimbang Ringgit

NERACA

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih baik ketimbang mata uang di negara-negara Asia. Mala rupiah boleh dibilang perkasa dibanding Ringgit Malaysia, Dolar Singapura dan Won Korea. "Secara keseluruhan rupiah masih dalam posisi yang lebih baik dibanding Ringgit Malaysia (MYR), Dolar Singapura (SGD) dan Korea Won (KRW)," kata Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (29/11)

 

Hanya saja, Perry mengakui pelemahan nilai rukar rupiah masih jauh lebih besar disbanding Peso Filipina (PHP) dan Baht Thailand (THB). Berdasarkan catatat, akhir 2010 sampai 25 November 2011, nilai depresiasi rupiah tercatat  0,5%, hanya kalah oleh PHP sebesar 0,1%, dan jauh lebih baik dibanding THB sebesar 4,2%, MYR 4%, KRW 3,3% dan SGD sebesar 2,2%. "Memang tidak bisa dipungkiri tekanan di global memberi tekanan ke nilai tukar rupiah. Tapi komitmen BI untuk stabilitas nilai tukar tetap dilakukan, sejalan dengan perkembangan nilai tukar di kawasan," terangnya

 

Lebih jauh kata Perry, krisis berkepanjangan di Eropa membuat perekonomian dunia bergejolak, sehingga menyebabkan pelemahan nilai tukar akibat banyak investor yang mulai melarikan dananya ke negara-negara dengan mata uang yang relatif lebih aman atau yang biasa disebut dengan save heaven currency macam Dollar Amerika Serikat (USD) atau Yen Jepang (JPY).

 

Gejolak Eropa sendiri mulai memuncak pada awal September 2011, bank sentral mencatat depresiasi rupiah sejak akhir Agustus sampai 25 November 2011 sebesar 5,8%, lebih tinggi dari PHP sebesar 2,8% dan THB sebesar 3,2%, namun lebih baik ketimbang MYR sebesar 6,7%, KRW 8% dan SGD 8,2%. "Kalau seluruh mata uang mengalami pelemahan, ya kita tidak bisa tidak kena, pasti kena juga pelemahan. Nah untuk itu kita jaga tingkat stabilitasnya," ungkapnya

 

Upaya stabilisasi nilai tukar rupiah, lanjutnya, dilakukan dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing dengan menjual USD dari cadangan devisa, dan tetap membeli SBN (surat berharga negara) di pasar sekunder. **cahyo

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…