Garap Proyek Jalan Tol - Hutama Karya Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta –Guna mendanai ekspansi bisnisnya di pembangunan jalan tol yang melibatkan dua perusahaan BUMN lainnya, PT Hutama Karya (Persero) akan menerbitkan obligasi melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap pertama senilai Rp1 triliun sebelum akhir tahun ini.

Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra mengatakan, obligasi ini merupakan bagian dari PUB dengan perolehan dana indikatif sebesar Rp6,5 triliun. Untuk hajatan tersebut, HK sudah mendapatkan izin dari Kementerian BUMN.”Kita sudah dapat pemeringkatan dari Pefindo 'AAA'. Pemeringkatan ini karena obligasi kita dijamin pemerintah dan sekarang tinggal teknisnya," ujar Putra di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, dana hasil penerbitan obligasi ini seluruhnya untuk membiayai pembangunan jalan tol Trans Sumatera. “Kalau untuk bangun tol Sumatera, maka ekuitas kita harus 70% sedangkan sumber pinjaman 30%. Ekuitas kita dari obligasi ini. Kalau skema pembiayaan proyek biasanya ekuitas 30% dan pinjaman 70%," ungkapnya.

Obligasi tahap pertama ini hanya ditawarkan satu seri, dengan perkiraan kuponnya sekitar 8,75% dengan tenor 10 tahun. Lebih lanjut, saat ini, progres pembangunan jalan tol Trans Sumatera rute Medan-Binjai sekitar 50%, Palembang-Indralaya 48%, Bakauheni-Terbangi Besar sekitar 25-30%. “Progres pekerjaannya agar terlambat karena pembahasan lahan," urainya.

Asal tahu saja, PT Hutama Karya tengah menggodok proyek teranyarnya berupa proyek jalan tol Tebing Tinggi-Parapat dengan melibatkan dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi lainnya, yakni PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Wakita Karya Tbk (WSKT). Kabarnya, perseroan sedang melakukan survei pada ruas jalan tol yang akan dilalui, karena adanya perubahan titik rute dari sebelumnya.
Kata Putra, pihaknya belum bisa menyebutkan total nilai investasi dari proyek tol trans Sumatera tersebut karena keputusannya pun belum final.”Belum ada total investasinya, kan baru survei," ungkapnya.

Namun, manajemen memprediksi nilai proyek dapat mencapai Rp10 triliun. Seperti diketahui, perusahaan akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun.


Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai empat ruas prioritas tol Trans Sumatera pertama, yakni Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar, dan Pekanbaru-Dumai.

Dalam proyek ini, Hutama Karya memegang saham mayoritas jika dibandingkan dengan dua perusahaan BUMN lainnya. Di mana Hutama Karya memegang nilai proyek sebesar 40%, sementara Waskita Karya dan Jasa Marga masing-masing memegang nilai proyek 30%.

Adapun, perusahaan telah mengajukan izin ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) perihal proyek ini. Begitu juga dengan Waskita Karya dan Jasa Marga. Selain itu, ketiga perusahaan juga menurut Putra telah mengajukan ke Kementerian BUMN untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…