Jepang Klaim Lakukan Transfer Teknologi

 

 

NERACA

 

Jakarta - Jepang saat berinvestasi di Indonesia tidak hanya bertindak sebagai pemodal semata, namun juga telah melakukan transformasi teknologi dalam industri nasional sehingga mampu menciptakan pekerja yang berkualitas.

"Transfer teknologi bukan hanya bicara bagaimana menciptakan barang yang berkualitas, tetapi juga bagaimana karyawan mampu memahami tentang teknologi tersebut," kata Ketua Umum Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel saat membuka Seminar "12th Entrepreneurship & Monozukuri", di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/9).

Menurutnya, ada proses dan tahapan yang harus dilewati untuk bisa disebut sebagai transformasi teknologi, yaitu transfer pekerjaan, transfer pengertian, dan selanjutnya terjadi transfer teknologi. Saat ini, kata Gobel yang pernah menjadi menteri perdagangan, investasi Jepang masih sangat diperlukan Indonesia, karena terbukti telah memberikan nilai tambah lebih bagi perekonomian nasional, sehingga tidak hanya industri yang berkembang tetapi juga membangun sumber daya manusia (SDM) yang mampu menghasilkan produk berkualitas.

Pada bangsa Jepang dalam membangun industrinya, katanya, terdapat prinsip "Monozukuri" merupakan kata yang berasal dari "mono" berarti produk atau barang dan "zukuri" berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi. Namun, konsep ini memiliki implikasi yang jauh lebih luas daripada arti harfiahnya, di mana terdapat semangat kreatif dalam menghasilkan produk unggul serta kemampuan untuk terus menyempurnakan proses.

Konsep tersebut berisi nada keunggulan, keahlian dan keterampilan, jiwa, dan kebanggaan dalam kemampuan untuk menciptakan dan memproduksi barang dengan sangat baik. "Jika hal ini bisa dilakukan oleh semua penanam modal asing di Tanah Air, pasti industri kita akan sangat maju," katanya.

Indonesia dan Jepang memiliki hubungan yang sangat lama dan negara Sakura itu memiliki kontribusi yang tinggi bagi Indonesia dalam pembangunan ekonomi, menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja dan membangun sumber daya manusia berkualitas, serta menguatnya hubungan, baik antar pemerintah, masyarakat, mapun pengusaha. "Jepang juga merupakan mitra yang baik karena dalam menjalankan investasinya selalu memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…