Kejar Target Ekspor, Pengusaha Kayu Butuh Teknologi Canggih

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Industri furnitur dan mebel Indonesia masih kalah bersaing dengan negara tetangga. Hal itu bisa dilihat dari ekspor furnitur yang mana ekspor Indonesia hanya sebesar US$2 miliar sementara Malaysia bisa mencapai US$2,3 miliar. Salah satu yang menjadi masalah adalah soal ketersediaan alat dan teknologi untuk industri furnitur yang masih minim. Hal itu seperti diutarakan oleh Wakil Ketua Himpunan Industri Mabel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Abdul Sobur saat ditemui usai pembukaan International Furniture Manufacturing Components Exhibition (Ifmac) and Woodworking Machinery Exhibition (Woodmac) di Jakarta, Rabu (28/9).

“Dengan besarnya basis pelanggan di dalam dan luar pasar domestik Indonesia membuat permintaan akan produk furnitur dan mebel semakin cepat berkembang. Untuk mengimbangi akan permintaan makanya butuh pengerjaan yang cepat dan dengan teknologi yang modern serta efisien. Karena itu merupakan aset utama yang dapat memberikan keunggulan kompetisi di bisnis furnitur dan mebel,” ungkap Sobur.

Sobur pun menyampaikan bahwa dengan adanya pameran internasional seperti Ifmac dan Woodmac membuat pengusaha furnitur dan mebel Indonesia bisa semakin bisa mengimbangi permintaan akan produk kayu. Karena teknologi dan alat yang modern merupakan unsur penting untuk bisa menciptakan inovasi produk yang lebih up to date. “Untuk belanja alat furnitur di Indonesia, saat ini mencapai Rp1,5 triliun setahunnya. Kedepannya dengan semakin diperkenalkannya alat alat canggih dari berbagai belahan dunia ini akan membuat belanja alat kayu bisa meningkat,” cetusnya.

Managing Director Pelita Promo Internusa (PPI) Sofianto Widjaja, permasalahan dari pelaku usaha industri furnitur dan mebel tersebut dapat dijawab dengan adanya pameran International Furniture Manufacturing Components Exhibition (Ifmac) and Woodworking Machinery Exhibition (Woodmac). Pameran skala internasional yang digelar di JiExpo Kemayoran dari 28-30 September 2016 tersebut diikuti lebih dari 250 perusahaan internasional dari 23 negara seperti Amerika, China, Taiwan, Perancis dan negara negara Eropa lainnya.

Tentunya, kata Sofianto, perusahaan perusahaan tersebut membawa teknologi terbaru yang dimilikinya untuk diperkanalkan di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di produsen dan pembeli di seluruh dunia. “Ifmac dan Woodmac akan memberikan solusi terbaik yang memungkinkan perusahaan untuk memproduksi mebel dengan kualitas tinggi yang sesuai dengan kemampuan kreatif yang unik dari desainer dan pengrajin di Indonesia,” jelasnya.

Ada beberapa kategori yang ditampilkan dari pameran ini antara lain mesin kayu, mebel, aksesoris, alat dan komponen untuk perakitan, bahan baku, dan solusi untuk karya interior, perekat, alat pengampelas, cat, pelapis dan kebutuan produk kayu lainnya.

Direktur PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) Rini Sumardi mengatakan menonjolnya Indonesia sebagai salah satu eksportir mebel teratas dunia didukung oleh produsen yang dinamis dan terus menerus menantang dirinya untuk bisa berinovasi dengan menggunakan teknologi yang lebih baik untuk memodernisasi operasi bisnis secara keseluruhan. “Oleh karena itu, Ifmac dan Woodmac memenuhi kebutuhan industri dengan membawa pilihan mesin terbaik yang populer di pasar internasional yang lebih maju seperti Eropa dan Amerika dengan jenis yang berbeda dari produsen di Indonesia,” jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…