BPMPKB Kota Sukabumi Gaungkan Three End - Tingginya Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

BPMPKB Kota Sukabumi Gaungkan Three End

Tingginya Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

NERACA

Sukabumi - Masih tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Sukabumi. Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Sukabumi kampanyekan three end. Yakni, akhiri kekerasan terhadap Perempuan dan anak, akhiri trafficking dan akhiri kesenjangan akses-akses ekonomi terhadap perempuan.

Hal itu dikatakan oleh Kepala BPMPKB Kota Sukabumi Lilis Astri Suryanita, usai menggelar Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXIII tingkat Kota Sukabumi di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, kemarin.

Lilis tidak menapik jika kasus kekerasan di Kota Sukabumi bisa dikatakan masih tinggi. Bahkan, bukan hanya saja kekerasan terhadap perempuan saja yang saat ini sedang terjadi, namun ada juga kekerasan terhadap kaum pria yang dilakukan oleh perempuan."Di Kota Sukabumi ada yang melapor tentang kekerasan terhadap pria," ujarnya.

Untuk itu lanjut Lilis, ini merupakan tugasnya (BPMPKB Kota Sukabumi) untuk gencar terus mensosialisaikan berbagai macam program terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak."Berdasarkan data dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) keekrasan terhadap perempuan dan anak bisa dibilang masih tinggi," ujarnya.

Sementara berkaitan dengan Harganas, Lilis mengingatkan pentingnya keluarga untuk menata kembali manajemen keluarga yang konsep dasarnya adalah merencanakan keluarga dengan sebaik-baiknya. Selain itu, lanjut Lilis, keluarga memiliki 8 fungsi, mulai dari agama, pendidikan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial dan budaya, ekonomi, dan lingkungan."Saya ingatkan akan pentingnya 8 fungsi tersebut," pungkas Lilis.

Sekedar informasi, Tahun ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PP PA) memiliki program unggulan yang diberi nama three end. Meliputi end violence against women and children (akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak), end human trafficking (akhiri perdagangan manusia), dan end barriers to economic justice (akhiri kesenjangan ekonomi).

Pentingnya penguatan peran perempuan dalam pembangunan daerah, selain itu mengajak lapisan masyarakat untuk memperkuat kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan, mencegah terjadinya kekerasan baik dalam rumah tangga maupun terhadap perempuan dan anak, serta mencegah terjadinya kasus perdagangan orang. Arya

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…