Perkuat Likuiditas - BRI Bakal Rilis Obligasi Hingga Rp 7 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana melakukan penerbitan umum berkelanjutan (PUB) Tahap I Tahun 2016 senilai Rp7 triliun dari total perolehan indikatif Rp20 triliun pada akhir tahun ini.”Tapi masih hitung-hitungan. Mungkin enggak sampai (penerbitan) Rp10 triliun," kata Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo di Jakarta, Selasa (27/9).

Dirinya mengaku izin penerbitan PUB Rp20 triliun tersebut sampai 2017 mendatang. Untuk PUB Tahap II belum dapat dipastikan berapa jumlah serta waktu pelaksanaannya. Selain itu, lanjutnya, perseroan juga akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) sebesar Rp5 triliun.

Saat ini, BRI sudah menerbitkan MTN sekitar Rp1,9 triliun, sementara sisanya atau kurang lebih Rp3,1 triliun disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan perseroan.”Ya kita lihat kalau kira-kira antara obligasi dan awal Desember masih ada kebutuhan serta pasar juga masih memerlukan, maka akan kita terbitkan llagi. Namun, kita akan lihat obligasi dulu," ungkapnya.

Menurut dia penerbitan obligasi dan MTN akan dilakukan secara bergantian, walaupun tetap memperhatikan keinginan pasar. Dana hasil penerbitan MTN ini untuk menjaga likuiditas perseroan.”Kebanyakan bank kan punya kewajiban jangka pendek, misal sebulan, tiga bulan. Nah, kita kurang yang panjang. Jadi, kita bisa menggunakan MTN dan obligasi yang relatif dari setahun supaya mengimbangi pinjaman jangka panjang," ujarnya.

Saat ini, rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) rupiah perbankan meningkat, namun dana pihak ketiga (DPK) melambat atau tumbuh 6%. Al hasil, terjadi pengetatan likuiditas. "Kalau LDR turun berarti lebih banyak dana dibanding pinjaman. Sekarang ini pertumbuhan dananya hanya kurang lebih 6%. Hal ini lebih lambat dari tahun lalu," urai dia.

Haru bilang, pertumbuhan DPK dan penyaluran kredit BRI sampai dengan Agustus 2016 masih tinggi. Begitu juga dengan LDR terutama rupiah.”Rupaih kan cuma ada di Indonesia, jadi kita tidak bisa mengharapkan rupiah dari luar negeri. Sementara untuk liabilitas valuta asing pasokannya relatif tersedia karena valas bisa dipasok oleh bank-bank luar. Intinya, bisa diperoleh relatif lebih mudah," paparnya.

Jika hal tersebut terjadi, dia mengaku BRI dapat menggunakan valas dengan mengkonverternya untuk pembiayaan rupiah dan sebaliknya. Tercatat sampai dengan semester pertama tahun ini, total penyaluran kredit BRI mencapai Rp590,7 triliun atau meningkat 17,3% dibandingkan 2015. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga terjaga di posisi 2,3% untuk NPL Gross dan 0,6% untuk NPL netto. Segmen mikro menjadi kontributor terbesar baik dari segi pertumbuhan kredit maupun porsi penyalurannya. Pertumbuhan kredit segmen mikro sepanjang kuartal II tercatat tumbuh 22,3% atau Rp202,9 triliun.

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI mencapai Rp656,1 triliun meningkat 14,5% dibanding periode sama tahun lalu. DPK BRI didominasi oleh dana murah atau current saving account (CASA). Asal tahu saja, pendapatan bunga memang menopang hingga 80% pendapatan perseroan yang tumbuh 11,4% menjadi Rp 25,75 triliun. Perolehan bunga menyumbang lebih dari 80% sebesar Rp 21,84 triliun, sedangkan pendapatan nonbunga sebesar Rp 3,91 triliun.

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…