OJK Yakin Market Share Perbankan Syariah Tembus Target

 

 

NERACA

 

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi target pangsa pasar (market share) perbankan syariah 5 persen akan terlewati pada akhir tahun ini. Berdasarkan data OJK, market share perbankan syariah terhadap perbankan konvensional per Juli 2016 mencapai 4,86 persen, meningkat dibandingkan peridoe yang sama tahun sebelumnya 4,46 persen.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Mulya E. Siregar mengatakan, salah satu faktor yang membuat pangsa pasar perbankan syariah akan mencapai 5 persen adalah dikonversinya PT Bank Pembangunan Daerah Aceh (Bank Aceh) menjadi bank syariah pada 19 September 2016 lalu.

Aset yang dimiliki Bank Aceh dinilai cukup besar untuk mendongkrak market share perbankan syariah yakni Rp19,79 triliun. Dengan penambahan aset Bank Aceh tersebut, aset bank syariah menjadi Rp333-342 triliun. "Jadi kalau dibandingkan dengan perbankan konvensional sekitar 5,16-5,3 persen. Kita jadi memiliki 13 bank syariah dari sebelumnya12 bank. Yang selama ini kita rindukan supaya market share bank syariah dapat tembus 5 persen mudah-mudahan kejadian," ujar Mulya.

Ia menambahkan, selain Bank Aceh yang sudah menjadi bank umum syariah, menurut Mulya, Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti Bank NTB juga berencana untuk menjadi bank syariah dibandingkan harus melakukan spin off unit usaha syariahnya (UUS). "Bank NTB juga memutuskan akan konversi, tidak spin off. Beberapa juga ada spin off seperti Bank Jatim UUS (unit usaha syariah)-nya. Tapi kenyataannya BPD yang punya UUS ada yang modalnya belum sampai Rp1 triliun. Sehingga ini jadi pilihan mau spin off atau konversi. Atau pilihan lain ya merger," ujar Mulya.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso mengatakan aset perbankan syariah di Indonesia meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp199 triliun menjadi Rp279 triliun pada pertengahan tahun 2016. "Masa depan bisnis syariah, termasuk di dalamnya perbankan syariah sangat menjanjikan karena hal itu terlihat dari perkembangan bisnis syariah yang makin pesat," katanya.

Menurutnya, perkembangan perbankan syariah tersebut memerlukan dukungan SDM yang berkualitas yang akan menjadi tulang punggung bisnis syariah. "Dunia bisnis syariah Indonesia memerlukan banyak tenaga profesional yang paham akan ekonomi Islam dan bisnis syariah. Kita butuh sebanyak 8.400 orang lulusan S-3, kemudian 25.200 orang lulusan S-2, sebanyak 50.400 orang lulusan S-1, dan 100 ribu orang lebih lulusan diploma," katanya.

Kedepan, perbankan syariah sepertinya memilih untuk memacu sektor konsumsi. Pasalnya, pembiayaan konsumsi masih terbukti mampu mencetak pertumbuhan positif. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan konsumsi mendominasi total pembiayaan perbankan syariah. Sampai akhir Juni 2016, pembiayaan konsumsi berkontribusi sebesar 38,26% dari total pembiayaan bank syariah.

Di paro pertama 2016, pembiayaan konsumsi masih tumbuh sebesar 6,52% menjadi Rp 85,01 triliun ketimbang tahun lalu (year on year/yoy). Meski tumbuh positif, rasio pembiayaan bermasalah atawa non performing financing (NPF) sektor konsumsi masih berada di level rendah, yaitu 2,93% per Juni. Dus, sejumlah bank syariah berniat memacu pembiayaan konsumsi tumbuh hingga dobel digit di kuartal IV.

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…