Tarik Produksi 196 Ribu Ban - Ban Gajah Tunggal Tetap Berlari Kencang

NERACA

Jakarta - Produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengklaim telah melakukan penarikan peredaran secara sukarela (voluntary recall) atas 196.926 ban miliknya atau setara 1,2% dari total volume penjualan perseroan ke Amerika Serikat selama periode April 2014 hingga September 2016. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (26/9).

Direktur GJTL, Catharina Widjaja mengatakan, pada 22 September 2016 lalu perseroan melaporkan kepada National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat tentang penarikan peredaran secara sukarela tersebut.”Jenis dan ukuran ban yang ditarik khusus dipasarkan untuk pasar Amerika Serikat dan Kanada," ujarnya.

Adapun kejadian ini tidak mempunyai dampak material terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan. Tahun ini, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan di kisaran 10% hingga 15% seiring dengan kontribusi ekspor yang ditingkatkan menjadi 50% dari total penjualan tahun 2016.

Christopher Chan, Presiden Direktur Gajah Tunggal pernah mengatakan, ada beberapa indikasi yang membuat pihaknya optimistis membukukan pertumbuhan yang dipatok double digit tersebut. Pertama, kebijakan pemerintah yang menggenjot pembangunan sektor infrastruktur. “Hal itu dinilainya akan berimplikasi pada sektor otomotif, sebagai pasar produsen ban kendaraan bermotor tersebut.”ujarnya.

Kedua, kecenderungan anjloknya harga komoditas khususnya karet alam sebagai bahan baku utama. Di sisi lain, bahan baku itu pun saat ini hingga lebih dari 90% bisa didapatkan dari pemasok lokal. Ketiga, pihaknya pun meningkatkan kontribusi ekspor dari sekitar 42% lebih pada tahun lalu menjadi 50% pada tahun ini. Optimisme Christopher untuk meningkatkan kontribusi ekspor cukup beralasan.

Saat ini, 70% dari total ekspor emiten bersandi saham GJTL tersebut diserap pasar Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu mengeluarkan regulasi yang menguntungkan pemasok ban dari luar negeri, dengan tujuan menghambat konsumsi ban asal China. “Kami punya target pertumbuhan tahun ini sebanyak 10% hingga 15% untuk penjualan. Kebijakan pemerintah untuk infrastruktur bagus dan row material sudah banyak di sini dan kami ingin tingkatkan ekspor dengan mengambil peluang di Amerika Serikat,” kata Christopher.

Di sisi lain, lanjut dia, optimisme mencatatkan pertumbuhan semakin kuat dengan melihat hasil kinerja kuartal I/2016 yang cukup baik. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan bersih Rp3,43 triliun dengan laba bersih Rp337,80 miliar. Raihan revenue tersebut naik sekitar 10,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,07 triliun. Adapun pada triwulan pertama tahun lalu perseroan menderita rugi bersih Rp290,22 miliar. “Kami pun optimistis tahun ini bisa mencetak laba,” tegasnya.

Sementara itu untuk ekspor pada kuartal I/2016 nilainya tercatat Rp1,47 triliun atau setara 42,86% dari total penjualan. Sedangkan raihan ekspor pada periode Januari-Maret 2015 jumlahnya sebesar Rp1,27 triliun atau 41,3% dari total revenue pada masa itu. Jika berkaca pada kinerja keuangan sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan penjualan bersih Rp12,97 triliun dengan rugi bersih sebesar Rp313,32 miliar. Pada 2015 pendapatan perseroan dari pasar luar negeri mencapai Rp5,53 triliun atau setara 42,68% dari total penjualan.

Perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 80 juta di 2016. Rencananya dari dana tersebut sebagian besar akan difokuskan untuk memproduksi ban dengan jenis Truck&Bus Radial (TBR). Kata Christopher, jenis ban TBR akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…