Kalah Tender Dari Thailand - SMGR Bidik Ekspansi Negara Lain

NERACA

Jakarta – Dalam perjalanan bisnis adakalanya pasang surut, kondisi inilah yang dialami PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang gagal menambah pabrik baru di kawasan ASEAN setelah kalah tender akuisisi saham Holcim (Lanka) Limited di Sri Lanka pada akhir Juli lalu.

Disebutkan, perseroan kalah dari perusahaan semen asal Thailand, Siam City Cement, yang berhasil merebut 99% saham Holcim Lanka dengan mahar US400 juta. “Kami kalah tender di Sri Lanka karena Siam City Cement pasang harga gila-gilaan," kata Direktur Utama SMGR, Rizkan Chandra di Jakarta, Senin (26/9).

Dari delapan peserta lelang, kata Rizkan, hanya Siam City yang mengajukan harga penawaran secara bombastis. Sementara itu, tujuh perusahaan semen lainnya menawarkan harga yang lebih realistis dengan selisih pengajuan yang tidak terlalu jauh. “Harga yang diajukanSiam City itu anomali. Karena harga terendah dari tujuh peserta tender lainnya itu hanya US240 juta," jelasnya.

Sebagai informasi, Siam City Cement merupakan perusahaan yang terbentuk pada 1969 dan mulai memproduksi semen pada 1972. Perusahaan semen ini kemudian melantai di Bursa Efek Thailand pada 1977. Dalam beberapa tahun terakhir, Siam City melakukan ekspansi bisnis yang sangat pesat dan menjadi pesaing utama Siam Cement di negara asalnya. Bahkan, Siam City terus melebarkan sayap usahanya hingga masuk ke Indonesia, Kamboja dan Bangladesh.

Kekalahan ini, kata Rizkan Chandra, tidak membuat Semen Indonesia patah semangat. Dia menegaskan, perseroan tidak akan mengendurkan rencana ekspansinya di regional Asean meski di Indonesia tengah dihantam masalah kelebihan produksi semen akibat penurunan permintaan. Untuk itu, kata Rizkan, Semen Indonesia terpaksa harus mencari lokasi strategis baru selain di Sri Lanka guna merealisasikan rencana ekspansi tersebut. "Akhir tahun ini ada satu (pabrik baru) lah," kata Rizkan.

Menurut Rizkan, mendirikan pabrik baru di kawasan Asean merupakan salah satu strategi perseroan untuk bisa bertahan di tengah pemburukan pasar semen nasional. Namun, hanya negara-negara tetangga yang tidak punya sumber daya batu kapur yang akan dijajaki. Tujuan utamanya selain memperluas pasar adalah untuk memanfaatkan produksi bahan baku semen (klinker) yang berlebih di dalam negeri.

Sayangnya, Rizkan enggan menyebutkan negara-negara yang menjadi sasaran ekspansi Smeen Indonesia. Dia juga belum mau membocorkan jumlah modal yang disiapkan untuk mendukung ekspansi tersebut. "Intinya kita sedang cari tempat-tempat yang tidak punya batu kapur sehingga klinkernya bisa dikirim dari Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, SMGR menargetkan produksi hingga 100 juta ton pada 2030. Untuk itu, perseroan telah melakukan eskpansi dengan mengakusisi saham mayoritas perusahaan semen di Mayanmar dan Vietnam. Selain itu, perusahaan juga membangun pabrik baru di Rembang, Jawa Tengah.  (cnn/bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…