PLN Ngaku Siap Kelola PLTN

NERACA

Jakarta--PT PLN (Persero) mengaku siapa menjadi operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Namun semua itu tergantung dari kepercayaan yang diberikan pemerintah. "Kita tidak tahu ya perusahaan atau badan mana yang akan ditugaskan. Tapi kalau dari kami sendiri siap jika memang ditunjuk oleh pemerintah," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji kepada wartawan di Jakarta,29/11

 

Lebih jauh Nur Pamudji tak membantah peluang PLN untuk menjadi operator utama PLTN tersebut sangat bergantung pada keputusan pemerintah. Namun, menurut Pamuji,  PLN tentu tidak sendirian untuk mendapatkan peluang bisnis baru ini, karena mereka juga harus bersaing dengan perusahan maupun lembaga lainnya seperti Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). "Intinya kita siap. Tapi yang paling penting adalah sumber listriknya. Jadi nanti kalau memang sudah jadi listrik itu, PLN yang akan mendistribusikan kepada masyarakat," tegasnya

 

Nur Pamudji menambahkan, PLN sejauh ini belum melakukan pembicaraan apapun dengan pemerintah terkait pembangunan PLTN berkapasitas 200 KWh tersebut. Selain itu dirinya juga tidak mengetahui pembangunan PLTN tersebut akan dilakukan di daerah mana.  "Lokasinya kita belum tahu. Karena kita memang belum dapat penugasan," ujarnya.

 

Menyinggung soal gas, menurut Pamudji, PT PLN mendapatkan kepastian waktu pengiriman gas sebesar 65 MMSCFD dari Blok Jambi Merang yang seharusnya dikirim Oktober 2011. "Untuk gas dari Jambi Merang kita sudah dapat kepastian dari pemerintah bulan Desember, kita sudah dapat pasokan gas," imbuhnya

 

Sementara, untuk kepastian pasokan gas bagi PLTU Muara Karang, PLN saat ini sedang menunggu penyelesaian proyek pembangunan FSRU di Teluk Jakarta. "Jadwal yang saya terima April 2012, gasnya baru bisa masuk," jelasnya. **cahyo

 

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…