Pakar: Rekayasa Sawah Wujudkan Pertanian Modern Berkelanjutan

Pakar: Rekayasa Sawah Wujudkan Pertanian Modern Berkelanjutan 

NERACA

Bogor - Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB Asep Sapei memperkenalkan inovasi rekayasa sawah untuk mendukung swasembada pangan dan menuju pertanian modern yang berkelanjutan.

"Rekayasa sawah suatu proses penerapan ilmu dan pengetahuan keteknikan di dalam pembangunan maupun pengelolaan sawah untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya," kata Asep Sapei di Bogor, Senin (26/9).

Menurut dia, rekayasa sawah menjadi alternatif pemecah yang dapat diterapkan, baik pada lahan sawah yang sudah ada (intensifikasi, konsolidasi) maupun pada lahan sawah yang akan dicetak (ekstensifikasi)."Rekayasa sawah dapat diterapkan berkaitan dengan struktur petak sawah, bentuk dan ukuran petak sawah, tata letak petak sawah, pengelolaan air serta jalan usaha tani," ujar dia.

Ia menjelaskan struktur petak sawah terdiri dari tiga komponen yakni pematang keliling, lapisan olah (bajak) dan lapisan fondasi. Pematang keliling berupa tanggul kecil mengelilingi petak sawah dan berfungsi untuk memeceh air genangan, sebagai batas pemilikan atau pengusahaan dan sebagai jalan kecil.

Lapisan olah merupakan media tanam tanaman padi, dan harus mendapat menjamin pertumbuhan tanaman padi. Lapisan fondasi merupakan lapisan tanah di bawah lapisan yang berfungsi mengendalikan perkolasi dan daya dukung."Perkolasi yang berlebih, secara tradisional dapat diperkecil dengan pelumpuran. Metode terkini untuk memperkecil perkolasi sawah adalah 'soil dressing', lapisan plastik dan pemadatan lapisan sawah," kata dia.

Sementara itu, untuk meningkatkan daya dukung tanah, umumnya dilakukan pemadatan tanah lapisan bawah pada sawah dengan muka air tanah dalam atau drainase bawah permukaan pada sawah dengan muka air tanah tinggi.

Ia menjelaskan, bentuk dan ukuran sawah tradisional bervariasi dari satu petak dengan petak lainnya. Pada sawah modern, bentuk dan ukuran petak dibuat seragam. Sisi yang terpanjang dari petakan diletakan memotong lereng dan sisi yang terpendek diletkkan searah dengan lereng untuk mempermudah pendaftaran (leveling) dan manajemen air.

"Ukuran petakan dibuat semakin besar apabila jumlah alat atau mesin pertanian yang digunakan semkain beragam dan ukuran alat/mesin semakin besar, agar dicapai produktivitas mesi pertanian yang tinggi," ungkap dia.

Tata letak 'each plot', lanjut dia, merupakan tata letak petakan sawah modern yang memenuhi kaedah setiap petakan sawah mempunyai akses langsung kepada: saluran irigasi, saluran drainase, dan jalan usaha tani.

Ia mengingatkan, tananam padi sangat sensitif terhadap kekurangan air sehingga harus dijamin kecukupan airnya. Selain itu, tanaman padi, juga perlu dijaga dari kelebihn air. Apabila air berlebihan, maka diperluakan tindakan pembuangan air.

"Sarana dan prasaran irigasi merupakan satu kesatuan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, dan pemberian dan penggunannya mesti tersedia," kata dia.

Untuk jalan usaha tani, lanjut dia, merupakan salah satu faktor pendukung di dalam peningkatan pertania. Jalan tersebut diperlukan untuk pengangkutan (transportasi) sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk, pestisida serta mesin dan peralatan pertanian.

Ia menambahkan rekayasa sawah menuju pertanian moder yang berkelanjutan untuk mendukung swasemabada pangan yang dapat diimplementasikan pada lahan sawah yang sudah terbangun ataupun pada lahan sawah yang akan dibangun."Diterapkan rekayasa sawah diharapkan akan terwujud sawah yang modern dengan produktivitas yang tinggi untuk mencukupi kebutuhan penduduk sepanjang waktu, mengingat 95 persen makanan pokok utama Indonesia berasal dari beras," ujar dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…