Kemandirian Ekonomi Bantu Kehidupan Masyarakat Desa

 

 

NERACA

 

Jakarta - Sejumlah program kemandirian ekonomi dilaksanakan di wilayah Nusa Tenggara Barat, yang melibatkan partisipasi langsung dari masyarakat. Melalui program ini, kehidupan sosial ekonomi masyarakat pun menjadi lebih baik. Salah satu program kemandirian ekonomi adalah dengan dibentuknya kelompok usaha bernama Nina Berdaya Santong, di Desa Santong Lombok Utara. Kelompok yang melibatkan remaja putri dan ibu-ibu rumah tangga ini memproduksi aneka makanan ringan khas daerah setempat.

Nuri Arpiana, siswi SMA pesantren di Desan Santong ini mengaku tak perlu menjadi buruh panggul. Setiap hari Nurhayati bahkan bisa menyisihkan waktu lebih banyak mengolah sale pisang dan menjualnya di koperasi di sekolahnya. Kelompok Nina Berdaya di Santong yang beranggotan 20 perempuan, adalah satu diantara kelompok yang dibina oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Terpadu dan Klub Baca Perempuan Lombok Utara. Selain di Santong, ada binaan mereka di Desa Lendang Galuh dan Desa Kerujuk.

Nursyida, yang biasa disapa Ida, koordinator KSU Karya Terpadu dan Klub Baca Perempuan Lombok Utara mengungkapkan masing-masing desa mengembangkan potensi lokal yang mereka miliki. Sebagai contoh Desa Santong yang kaya pisang, kopi maupun ikan laut. Sementara Desa Lendang Galuh fokus pada bank sampah, pengolahan barang bekas, budidaya sayuran dan penggunaan bio gas, sedangkan Desa Kerujuk mengembangkan pangan lokal dan ekowisata. “Dulu di Santong. Pisang dan kopi hanya dijual tanpa diolah. Kini dilakukan pengolahan. Pisang diproduksi jadi sale pisang sementara kopi organik Santong kini dikemas rapi. Ada pula pembuatan kerupuk dan camilan. Usaha ini secara langsung mengubah pola kehidupan mereka yang dahulu adalah buruh panggul,” tutur Ida, seperti dikutip Senin (26/9).

Pemasaran yang terus berkembang, tak hanya untuk pasar NTB, membuat anggota kelompok mulai memikirkan untuk mengelola sebagian hasil penjualan untuk ditabung secara produktif seperti tabungan pendidikan, tabungan kesehatan dan tabungan pengembangan usaha. Pola serupa juga terjadi di Dusun Kerujuk yang memiliki potensi minuman nira dan tanaman rempah-rempah memilih mengembangkan minuman unik nira jahe maupun sejumlah jamu kering yang memiliki nilai ekonomi berlipat.

Menurut Saadah, ketua kelompok Dusun Kerujuk yang beranggotakan 20 perempuan tersebut selama ini masyarakat secara tradisional mengkonsumsi minuman nira yang relatif cepat busuk. Berkat pendampingan dari Universitas Mataram, lahir kreasi minuman nira jahe yang dapat disimpan hingga sepekan. Per botol berukuran per botol 125 ml, minuman nira jahe buatan Kerujuk dihargai Rp6.000.

Sementara Dusun Lendang Galuh, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung tempat Klub Baca Perempuan Lombok Utara sebagian besar penduduk merupakan peternak sejak tahun 2013 menurut pasangan Irniwati dan Suwanto telah mengadopsi pengembangan biogas maupun pengolahan pakan dari kembang aik (Duckweed).

Selain itu, lanjut Suwanto, masyarakat mengembangkan bio-slurry atau ampas biogas yang menjadi produk pupuk organik yang kini habis terserap oleh hotel-hotel di Lombok Utara. “Target kami adalah pengembangan tanaman sayuran agar mampu memasok kebutuhan Lombok Utara yang selama ini dipasok Mataram dan Bali,” jelasnya.

Yang menarik dari kegiatan ekonomi kemasyarakatan ini adalah dukungan langsung dari pemerintah daerah Lombok Utara. Sebagai contoh Pemda tak hanya melakukan pendampingan namun ikut memasarkan secara langsung produk yang dihasilkan.

Posisi georgrafis Lombok Utara yang terletak di Kaki Utara Gunung Rinjani yang secara alami memiliki suhu udara relatif sejuk juga memiliki potensi besar pengembangan wisata alam dan wisata budaya. Menurut tokoh pemuda Dusun Kerujuk, Juhaeni, pembentukan wisata alam merupakan jawaban pemuda yang mencari jalan keluar persoalan ketergantungan masyarakat terhadap hutan di sekitar dusun.

Saat ini Kerujuk mempersiapkan sarana wisata berupa paket wisata, yang didalamnya berisi berapa kegiatan baik dari jalan kaki, kemudian permainan sembeledok, terompah, enggrang, membajak sawah dan juga disiapkan jamuan berupa minuman rujak nira serta makan siang di lokasi pemancingan.

 

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…