NERACA

Jakarta - Beberapa bank syariah sepakat melakukan kerja sama sindikasi pembiayaan pembangunan jalan tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) di Jawa Barat yang dikelola oleh PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ). "Sindikasi pembiayaan pembangunan jalan tol Soroja yang disepakati sebesar Rp834 miliar," kata Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurrahman, seperti dikutip akhir pekan kemarin.

Pembiayaan sebesar Rp834 miliar tersebut dibagi dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama, kerja sama sindikasi pembiayaannya senilai Rp594 miliar menggunakan skema 'murabahah', dan Bank Muamalat bersama Bank Jateng Syariah bertindak sebagai 'mandated lead arranger'. Tahap pertama tersebut melibatkan enam bank syariah, yaitu Bank Muamalat, Bank Jateng Syariah, Bank Sumut Syariah, BPD DIY Syariah, Bank Kalsel Syariah, dan Bank Sulselbar Syariah.

Kemudian untuk pembiayaan tahap kedua sebesar Rp240 miliar akan menyusul dalam satu hingga dua bulan mendatang dengan melibatkan lebih banyak bank pembangunan daerah. Bank-bank syariah peserta sindikasi tersebut optimistis dalam melihat potensi pembiayaan pembangunan jalan tol sebagai peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan perusahaan serta untuk mendukung program pembangunan pemerintah.

"Kami juga berencana melakukan pengaturan sindikasi dan 'club deal' di beberapa lini bisnis agro, 'consumer goods', properti dan sektor energi listrik. Kerja sama tersebut merupakan salah satu strategi perusahaan agar dapat memenuhi target pembiayaan korporasi, yang ditargetkan dapat tumbuh 7-9 persen di sepanjang tahun," kata Direktur Perbankan Korporasi Bank Muamalat Indonesia, Indra Y Sugiarto.

Pembiayaan pembangunan jalan tol Soroja, yang memiliki biaya konstruksi Rp1,145 triliun, dipilih karena keberadaannya akan mampu menghubungkan dua pusat perekonomian lokal di wilayah Bandung sekaligus menjadi solusi kemacetan dan keterbatasan akses.

Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) Bagus Medi Suarso mengatakan skema pembiayaan syariah merupakan hal baru dalam pendanaan pembangunan konstruksi, seperti misalnya jalan tol. "Saya lihat kontraktual dan penjelasannya menarik, malah lebih dari konvensional. Tetapi praktiknya belum tahu karena memang belum kami jalani, ini baru pertama kali," ucap dia.

Panjang jalan tol Soroja secara lurus 8,2 kilometer, atau apabila panjang kumulatif dihitung dengan tiga akses keluar masuk tol (interchange) maka totalnya menjadi 12 kilometer. Bagus mengatakan operasional jalan tol Soroja rencananya akan dilakukan awal tahun 2017.