BI Berencana Turunkan Capping Bunga Kartu Kredit

 

 


NERACA

 

Semarang - Bank Indonesia (BI) berencana untuk menurunkan batas maksimum (capping) suku bunga kartu kredit menjadi 2,24 persen per bulan atau 26,95 persen per tahun untuk mendorong penggunaan transaksi nontunai. "PBI belum keluar, namun Dewan Gubernur sudah sepakati 'capping' akan turun," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas, seperti dikutip laman Antara, akhir pekan kemarin. 

Ronald mengharapkan peraturan terkait penurunan batas maksimum suku bunga kartu kredit, dari saat ini sebesar 2,95 persen per bulan atau 35,4 persen per tahun, akan terbit paling lambat sebelum akhir 2016. "Untuk penerbitan PBI masih membutuhkan 'legal drafting', namun targetnya tahun ini," ungkapnya.

Menurut Ronald, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan transaksi nontunai melalui kartu kredit sebagai upaya memperluas akses maupun meningkatkan efisiensi sistem pembayaran kepada masyarakat. "Transaksi kartu kredit trennya menurun, tapi bukan karena kewajiban perbankan melaporkan data transaksi pemilik kartu kredit ke pemerintah, namun daya beli atau konsumsi masyarakat yang sedang menurun," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia telah mengkampanyekan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sejak 2014 yang bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan instrumen maupun transaksi non tunai (less cash society). Berdasarkan data Bank Indonesia, volume maupun nilai transaksi kartu kredit tercatat mengalami penurunan dalam periode 2014-2015. Volume transaksi kartu kredit turun sebesar 2,77 persen dari sebanyak 24,64 juta pada Desember 2014 menjadi 23,78 juta per November 2015.

Nilai transaksi kartu kredit juga mengalami penurunan 9,49 persen menjadi Rp23,07 triliun per November 2015 dari sebelumnya Rp25,48 triliun pada Desember 2014. Namun, jumlah kartu kredit yang beredar mengalami kenaikan 4,79 persen dari sebelumnya 16,04 juta kartu pada Desember 2014 menjadi 16,81 juta kartu pada November 2015.

Disisi lain, BI juga menilai bunga kredit lebih lama turunnya dari pada bunga deposito. Bank Indonesia (BI) tercatat beberapa kali melakukan pelonggaran kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuannya hingga saat ini berada di level 5%. Penurunan suku bunga acuan dari BI Rate menjadi BI 7 Days Repo Rate pada Agustus lalu juga bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan kredit yang juga berimbas kepada pertumbuhan ekonomi.

Namun, langkah BI dalam melonggarkan kebijakan moneternya tidak serta merta diikuti dengan penurunan tingkat suku bunga di perbankan yang cepat. Bank masih banyak melakukan penyesuaian likuiditas internal di mana pada tahun ini banyak bank yang melunasi utang valuta asing.

BI mencatat penurunan suku bunga deposito bank di Indonesia mengalami penurunan yang cukup cepat sebesar 100 basis poin (bps) ke level 6,94%. Penurunan ini terjadi sejak Januari-Agustus tahun ini. "Penurunan suku bunga deposito lebih cepat. Turun 100 basis poin menjadi 6,94% sepanjang tahun ini," jelas Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Yoga Affandi.

Sedangkan penurunan suku bunga kredit masih belum banyak mengalami penurunan sejak awal 2016. BI mencatat penurunan suku bunga kredit baru mengalami penurunan 52 bps ke level 12,31%. "Suku bunga kredit turun lebih lambat 52 basis poin per Agustus menjadi 12,31%," tutur Yoga.

Kemudian pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di bank per Agustus 2016 tumbuh 5,6%. Kemudian pertumbuhan kredit hingga Agustus tercatat sebesar 6,8% atau masih di bawah target di kisaran 7-9% hingga akhir tahun. "Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 5,6% per Agustus. Pertumbuhan kredit 6,8% per Agustus," ujar Yoga.

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…