Kembangkan Pasar Modal Syariah - BEI Gandeng Kerjasama Muhammadiyah

NERACA

Jakarta – Menyadari belum optimalnya penetrasi pasar modal syariah di Indonesia, masih menjadi tantangan kedepan bagi otoritas pasar modal dan termasuk para stakeholder. Maka dalam rangka meningktkan transaksi pasar modal syariah dan termasuk pengembangannya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng PP Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar kedua di Indonesia.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Sarjito bilang, dengan menggandeng PP Muhammadiyah diharapkan bisa menjadi pintu masuk yang efektif dalam mengenalkan pasar modal syariah sebagai sumber pendanaan maupun sebagai sarana investasi. Diakuinya, Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat keagamaan memiliki andil yang signifikan dalam pengembangan sosial kemasyarakatan dan ekonomi Indonesia. “Muhammadiyah memiliki 22.561 unit amal usaha yang terdiri dari institusi pendidikan, rumah sakit, serta institusi soal keagamaan.”ujarnya di Jakarta, Kamis (22/9).

Keberadaan amal usaha tersebut, lanjut Sarjito perlu dikembangkan untuk menjadi semakin besar dan jumlahnya meningkat, serta memiliki kualitas yang semakin baik. Pengembangan tersebut memerlukan pendanaan yang dapat diperoleh melalui penerbitan instrumen pasar modal syariah. Instrumen investasi yang bisa didapatkan dari pasar modal syariah sangat bermacam, seperti sukuk, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana syariah berbasis sukuk, efek beragun aset‎ syariah, maupun dana investasi real estate syariah.
Penerbitan instrumen pasar modal syariah tersebut, kata Sarjito, dapat menyasar ke warga Muhammadiyah atau pun masyarakat luas sebagai calon investor. Dengan demikian, secara bersamaan Muhammadiyah dapat memperoleh pendanaan dan warga Muhammadiyah juga dapat memanfaatkan pasar modal syariah sebagai sarana investasi.

Sementara Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat menambahkan, organisasi Islam merupakan ujung tombak dari finansial syariah. Dengan begitu langkah pengenalan pasar modal syariah untuk PP Muhammadiyah harus didukung dengan baik.”"Harusnya ini kita sambut positif, karena Muhammadiyah adalah salah satu organiasi islam terbesar. Dari sisi bursanya memang enggak bisa mengomunikasikan ini ke teman-teman yang ada ditingkatan organisasi Islam, jadi ini perpanjangan tangan. Kalau mereka paham kan mereka yang menularkan masalah pasar modal syariah," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida pernah bilang, perkembangan industri pasar modal syariah di dalam negeri turut membantu perwujudan pasar keuangan yang dalam (financial market deepening).”Tujuan 'market deepening' bisa tercapai dengan berkembangnya pasar modal syariah," ujarnya.

Dirinya mengemukakan, dari total 581 saham perusahaan tercatat atau emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebesar 57% atau sekitar 336 emiten masuk dalam kategori syariah dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp2.800 triliun. Berdasarkan data itu, maka masyarakat sudah cukup mempunyai pilihan investasi di emiten syariah.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…