KOTA SUKABUMI - Meski Tumbuh Pesat, Ekonomi Kreatif Belum Punya Data Pasti

KOTA SUKABUMI

Meski Tumbuh Pesat, Ekonomi Kreatif Belum Punya Data Pasti

NERACA

Sukabumi - Meski pertumbuhan pelaku ekonomi kreatif di Kota Sukabumi tumbuh setiap tahunnya, tapi saat ini belum mengidentifikasikan secara pasti berapa banyak pelaku ekonomi kreatif. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dituntaskan terlebih dahulu, diantaranya ada kemitraan antara para pelaku ekonomi keratif, sehingga tidak jalan sendiri-sendiri.

"Makanya tadi saya bilang ada lima hal yang menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk para pelaku ekonomi kreatif di Kota Sukabumi seperti salah satunya yang saya sebutkan tadi," ujar Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi usai membuka sosialisasi perkembangan pelaku eknomi kreatif di Kota sukabumi di salah satu aula Toserba Kota Sukabumi, kemarin.

Begitu juga dengan masalah permodalan, padahal pemerintah sudah menganggarkan setiap tahunnya anggaran untuk memberikan bantuan modal tanpa bunga yang ditujukan untuk para pelaku usaha ekonomi ataupun pelaku ekonomi kreatif."Modal itu disimpan di Bank milik daerah yakni di Bank Perkerditan Rakyat (BPR) daan di beberap BMT-BMT," aku Fahmi.

Fahmi juga tidak menapik, jika informasi mengenai bantuan modal tersebut kurang diakses oleh para pelaku ekonomi keratif. Untuk itu Fahmi berharap, kedepan dinas terkait bisa lebih aktif memberikan informasinya."Tapi bisa juga langsung di akses saja ke bank yang tadi saya sebutkan. Dan mudah-mudahan para pelaku eknomi kreatif di Kota Sukabumi bisa terjalin komunikasinya serta solid sehingga nantinya diharapkan mampu mampu meningkatkan ekonomi kreatif di kota sukabumi," harap Fahmi.

Kabid ekonomi kreatif Dinas Pemuda, Olahraga, Parawisata dan Ekonomi kreatif (Disporarekraf) Kota Sukabumi, Yudi yustiawan mengatakan, berdasarkan data dan fakta di lapangan, pertumbuhan ekonomi keratif dilihat dari aktifitas dan produktifitas lumayan tinggi mencapai 10% per tahun, dengan jumlah saat ini hampir mencapai 200 lebih dengan berbagai sektor."Namun data tersebut tentunya akan kami evaluasi lagi kedepannya, untuk mengetahui jumlah persis para pelaku ekonomi kreatif di Kota Sukabumi," kata Yudi.

Pihaknya juga, tengah melakukan analisis lagi dilapangan kira-kira seperti apa sih yang cocok untuk kota sukabumi dikembangkan. karena disisi lain kita sudah mempunyai aksi daerah tentang pengembangan ekonomi kreatif, tinggal saat ini  bagaimana mengimplementasikan aksi daerah tersebut dalam  program dan kegiatan yang bisa diakses juga oleh teman - teman pelaku eknomi kreatif."Kita juga sedang menyusun riparda (rencana induk pengembangan pariwisata), dengan tujuan bagaiman ekonomi kreatif ini bisa menjadi daya tarik wisata seperti yang sudah dilakukan oleh daerah-daerah lain."Di riparda ini akan dibangun sinergitas antara pariwisata dengan ekonomo keratif, bahkan dari sisi kebudayaannya juga bisa masuk disitu," terang yudi.

Saat ini, lanjut yudi, pihaknya hanya sebatas memberikan pembinaan kepada mereka, meskipun diakui oleh dirinya, masih banyak yang dikeluhkan oleh mereka, seperti memasarkan dan memperkenalkan produk-produk mereka."Meskipun pelaku ekonomi kreatif sudah mempunyai jejaring sendiri, tapi kita selaku pemerintah tentu saja harus membantu mereka," terang Yudi.

Sementara itu salah satu pelaku ekonomi kreatif di sektor seni pertunjukan Bob Muslim, mengatakan adanya satu regulasi yang diharapkan oleh teman-teman pelaku ekonomi keratif, khususnya teman-teman pelaku eknomi keratif dari seni pertunjukan, kalau dari ekonomi kertatif lain, kuliner, handicraf, fashion dan lain sebaginya itu tidak terbentur dari kebijakan pemerintah. Tapi kata Bob, untuk sektor Even Organizer (EO) atau seni pertunjukan ada beberapa persoalan, diantaranya mereka harus menempuh prosedur perijinan, dan itu melibatkan semua instansi dari pemerintah, birokrasi, termasuk izin prinsip dari kepolisian."Jadi kami menginginkan adanya regulasi khusus kebijakan perizinan," ujar Bob.

Ketika disingung mengenai akses permodalan, Bob mengaku sering mendengar setiap ada saresehan atau seminar ekonomi keratif, karena dalam seminar tersebut mereka juga sering melinbatkan narasumber dari dunia perbankan. Namun, untuk memberikan kemudahan dalam mengakses bantuan modal tersebut tidak didorong oleh pemerintah sendiri, diantaranya mengenai sosialaisi untuk mendapatkan permodalan kepada teman-teman pelaku ekonomi keratif disini."Kami berharap selain adanya regulasi tersebut, juga difasilitas untuk mendapatkan modal dengan mudah," pungkas Bob. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

Pj Gubernur Banten Keluarkan SE Penyesuaian Sistem Kerja Usai Lebaran

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Sistem…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

Pj Gubernur Banten Keluarkan SE Penyesuaian Sistem Kerja Usai Lebaran

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Sistem…