Sepi Masuk Ke Pasar Modal - Ramai-Ramai Tax Amnesty Minta Diperpanjang

NERACA

Jakarta – Mengingat belum banyaknya dana repatriasi tax amnesty masuk ke pasar modal, menjadi alasan bagi ‎direktur utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio untuk mengusulkan periode pertama amnesti pajak bisa diperpanjang hingga tiga bulan. Pasalnya, periode pertama yang akan berakhir hingga akhir September 2016 merupakan masa tebusan baru sebanyak dua persen.”Karena sudah tercantum dalam undang-undang (UU) periode pertama berakhir di September 2016, maka tidak ada salahnya dikeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk masa periode pertama amnesti pajak," kata Tito di Jakarta, kemarin.

Dirinya menekankan, Perppu pengampunan pajak perlu dilakukan, karena memahami kebiasaan masyarakat Indonesia yang menginginkan sesuai di akhir waktu. "Sekarang lihat di kantor pajak Kelapa Gading, antre sampai malam yang ingin melakukan amnesti pajak," jelas Tito.

Pada periode pertama amnesti pajak, Tito berharap bisa diperpanjang hingga tiga bulan. Agar mereka bisa lebih leluasa dalam masa tebusan dua persen. Selain itu, diakui Tito, calon pelaku repatriasi juga terkendala Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 127/PMK.010/2016 tanggal 23 Agustus 2016 tentang Pengampunan Pajak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak bagi Wajib Pajak yang Memiliki Harta Tidak Langsung Melalui Special Purpose Vehicle (SPV).

Dijelaskannya, banyak orang kaget dengan PMK ini sebab harus membubarkan SVP-nya. Menurutnya, SVP tidak perlu dibubarkan, sebab si pemilik SVP akan terkena status gagal bayar jika dia memiliki utang.‎ Sebelumnya direktur utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Friderica Widyasari mengakui, periode pertama program pengampunan pajak berlaku sejak Juli-September 2016 tidak ada satu pun peserta program pengampunan pajak memilih pasar modal sebagai pintu masuk (gateway) untuk penempatan dana repatriasi.

Sampai saat ini, belum ada rekening dana nasabah (RDN) khusus terkait dana repatriasi. Dana repatriasi banyak ditempatkan ke bank persepsi.  “Belum ada RDN khusus terkait dana repatriasi. Pelaku pasar masih mempertimbangkan instrumen yang akan dipilih.‎ K‎arena mereka harus memastikan instumen yang cocok untuk ditempatkan selama tiga tahun,"kata Friderica.

Meski begitu, Kiki sapaan akrabnya menyebutkan, industri keuangan ‎telah siap menampung dana repatrasi. Hal itu terlihat dari peningkatkan jumlah bank RDN.”‎Sekarang ada tambahan dua bank RDN yakni Bank Sinar Mas dan Bank Nobu sehingga terdapat 11 bank RDN," tegas Kiki‎.

Di tempat yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida ingin memastikan terlebih dahulu kepada 19 perusahaan sekuritas (broker) dan 18 manajer investasi (MI) yang ingin menjadi gateway dana repatriasi.‎ "‎Kalau mereka (pelaku pengampunan pajak) memilih di instrumen keuangan akan dibuatkan RDN khusus, cuma saat ini kami lihat dulu ke broker," ungkap Nurhaida.

Nurhaida menekankan, perlu waktu yang cukup panjang bagi pelaku amnesti pajak untuk menempatkan dana repatriasi ke pasar modal. Pasalnya, sebelum masuk ke pasar modal, dana repatriasi harus masuk ke bank persepsi, dan setelah itu mencari produk investasi.”Nah ini mungkin masih tahap itu, setelah itu  baru memilih broker atau manajer investasi,"‎ujar Nurhaida.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…