Perluas Jaringan Tingkat Global - BEI Gandeng New York Stock Exchange

NERACA

Jakarta - Setelah sukses menjalin kerjasama dengan bursa efek Malaysia dalam pengembangan industri pasar modal syariah, dinilai jadi pintu bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperkuat jaringan kerjasama internasional dengan beberapa industri pasar modal di beberapa negara maju.

Teranyar, BEI akan menggandeng kerjasama dengan  pasar modal New York Stock Exchange dalam rangka meningkatkan likuiditas saham serta memperkenalkan industri pasar modal domestik.”Ada kemungkinan kerja sama dengan Bursa Efek Malaysia (Kuala Lumpur Stock Exchange/KLSE) dan New York Stock Exchange (NYSE),"kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan bahwa dengan bursa efek Malaysia, pihaknya sedang melakukan diskusi dalam hal transaksi efek lintas negara yang diharapkan dapat mendorong frekuensi transaksi perdagangan di dalam negeri."Prinsipnya adalah 'crossing' transaksi dimungkinkan. Kita akan mencari 10 saham di sini (BEI) dan 10 saham di sana (KLSE) kemungkinan diperdagangkan di negara masing-masing, teknisnya lagi dicari," katanya.

Kendati demikian, dirinya mengakui, dalam penerapannya masih ada beberapa kendala pada peraturan di masing-masing negara yang belum memungkinkan hal itu terjadi.”Memang, persoalannya harmonisasi daripada peraturan saja. Contohnya Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT). Namun, semua masih bisa dibicarakan," paparnya.

Selain itu, lanjut Tito Sulistio, kerja sama dengan New York Stock Exchange. Rencananya, pada tanggal 24 s.d. 25 September pihaknya bersama dengan 10 hingga 15 perusahaan tercatat melakukan studi banding ke Amerika Serikat.”Kita akan ke sana (AS) untuk belajar 'cross listing', seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) agar lebih banyak dikenal karena ada banyak investor Amerika Serikat yang hanya boleh investasi di negaranya. Oleh karena itu, kita kasih kesempatan," ungkapnya.

Belum lama ini menindaklanjuti kerjasama dengan bursa efek Malaysia dalam pengembangan pasar modal syariah, BEI melakukan kerjasama transaksi efek lintas negara yang diharapkan dapat terlaksana pada tahun ini.”Kami 'proposed' melakukan kerja sama dengan Bursa Efek Malaysia. Mudah-mudahan tercapai pada tahun ini," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul.

Bila kerja sama itu disepakati, kata Samsul, nantinya investor dari Indonesia bisa melakukan transaksi efek yang tercatat di Bursa Malaysia melalui perusahaan sekuritas Indonesia, dan sebaliknya."Kalau disetujui, nantinya akan ada sebagian perusahaan tercatat atau emiten yang efeknya bisa diakses dan ditransaksikan di dua Bursa,"jelasnya.

Melalui inisiatif itu, Samsul Hidayat mengharapkan dapat memperluas basis investor di masing-masing Bursa yang bisa berdampak pada peningkatan likuiditas sehingga mendorong nilai transaksi di masing-masing Bursa bertambah.”Kalau jumlah likuiditas naik, kan 'impact' ke valuasi transaksi. Kalau valuasi naik maka nilai kapitalisasi pasar juga terangkat," tuturnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…