Perdagangan Internasional - Ekspor Kereta Api Dengan TKDN 45% Diapresiasi

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian mengapresiasi ekspor kereta yang dilakukan PT Industri Kereta Api (Persero) ke Sri Lanka dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 45 persen. “TKDN 45 persen itu besar sekali untuk memproduksi kereta api. Tadi pak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bilang kita dukung,” kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, disalin dari Antara.

Menurut Putu, Kemenperin selalu mendorong Program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) untuk mendorong geliat industri nasional. Terkait rencana ekspor kereta ke Sri Lanka, Putu menyampaikan Kemenperin siap memberikan rekomendasi kepada Kementerian Keuangan untuk memperoleh persetujuan prinsip pembiayaan sesuai program National Interest Account (NIA). “Kami akan memberikan rekomendasi kepada Kemenkeu jika diperlukan, untuk buyers credit yang sesuai NIA tadi.” ujar Putu.

PT Industri Kereta Api (Persero) mempersiapkan diri untuk mengekspor kereta rel diesel elektrik (KRDE) senilai 70 juta dolar AS ke Sri Lanka. “Kita sudah tinggal memasukkan penawaran. Semua persyaratan sudah terpenuhi, tinggal minta dukungan untuk buyers credit dari program National Interest Account (NIA),” kata Finance & HRM Director INKA Mohamad Nur Sodiq.

Sodiq menyampaikan hal tersebut usai bertemu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta. Menurut Sodiq, Sri Lanka merupakan pasar baru bagi INKA di kawasan Asia Selatan, di mana kebutuhan kereta di negara-negara tersebut kebanyakan dipenuhi oleh produk-produk dari India. Sodiq menambahkan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kereta yang akan diekspor ke Sri Lanka tersebut mencapai 45 persen, sehingga produknya benar-benar dapat merepresentasikan karya anak bangsa. “Kami siap membawa terbang Indonesia ke mancanegara,” tukas Sodiq.

INKA telah berhasil mengekspor 150 gerbong kereta ke Bangladesh pada tahap pertama dan akan dilanjutkan pembuatan 250 gerbong untuk tahap kedua. Selain Bangladesh, kereta produksi INKA sendiri telah digunakan di beberapa negara lainnya, seperti di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Australia dan kawasan Afrika Utara. “Ke depan, perusahaan akan melakukan penetrasi pasar ke Myanmar dan Sri Lanka,” ujar Sodiq.

Sebelumnya, INKA telah berhasil mengekspor 150 gerbong kereta ke Bangladesh pada tahap pertama dan akan dilanjutkan pembuatan 250 gerbong untuk tahap kedua. Selain Bangladesh, kereta produksi INKA sendiri telah digunakan dibeberapa negara lainnya, seperti di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Australia dan kawasan Afrika Utara. “Ke depan, perusahaan akan melakukan penetrasi pasar ke Myanmar dan Sri Lanka,” ujar Sodiq.

Sebelumnya, PT Indstri Kereta Api (PT INKA) di Kota Madiun, Jawa Timur, menyelesaikan satu rangkaian (train set) kereta api ekonomi (K3) “new concept” yang merupakan pesanan dari PT KAI. Humas PT INKA Fathor Rasid di Madiun, dilansir laman yang sama, mengatakan, satu rangkaian kereta ekonomi yang telah selesai tersebut merupakan bagian dari tujuh rangkaian kereta ekonomi yang dipesan oleh PT KAI.

“Nilai kontrak dari totalnya mencapai Rp364 miliar. Satu rangkaian kereta ekonomi new concept tersebut juga telah diuji coba kelayakan dan keamanannya oleh tim penguji dari PT INKA, Kementerian Perhubungan, dan PT KAI pada Jumat (25/8) lalu,” ujar Fathor Rasid.

Menurut dia, kereta ekonomi new concept tersebut terdiri dari 11 rangkaian, yakni delapan kereta penumpang, satu kereta pembangkit, satu kereta makan, dan satu kereta khusus untuk penyandang cacat.

Secara umum, kereta ekonomi new concept tersebut mirip dengan kereta eksekutif. Yang membedakan hanyalah jumlah tempat duduk penumpang tiap kereta. Dimana pada kereta eksekutif diisi oleh 50 penumpang, sedangkan kereta ekonomi new cocept berisi 80 penumpang. “Semua fasilitasnya sama seperti kereta eksekutif. Sehingga bisa disebut kereta ekonomi serasa kereta eksekutif,” kata dia.

Ia menjelaskan, uji coba kelayakan dan keamanan yang dilakukan oleh tim itu bertujuan untuk mengetahui apakah kereta tersebut laik digunakan untuk moda trasportasi. Dalam uji coba kelayakan dan keamanan tersebut tim menilai apakah semua fasilitas dan fungsi di dalam kereta bekerja dengan baik. Selain itu juga menilai tingkat getaran kereta saat berjalan, lalu tingkat kenyamanan, dan pengereman mendadak kereta.

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…