Cegah Angka Kematian Ibu - Phapros Ajak Minum Tablet Tambah Darah

Begitu pentingnya peranan pemuda dalam maju dan mundurnya suatu bangsa, menjadi pemikiran kedepan bagi PT Phapros Tbk dalam hal ini kampanyekan mengajak pola hidup sehat dengan kecukupan vitamin dan gizi yang baik. Perseroan yang merupakan anak usaha dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menggandeng Dinas Kesehatan Kota Semarang menyelenggarakan gerakan minum tablet tambah darah bagi remaja putri di Balaikota Semarang, awal pekan kemarin.

Program tersebut sejalan dengan yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Kesehatan RI melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang salah satu poinnya adalah penguatan program gizi, khusunya pada remaja putri agar tidak kekurangan zat besi dan asam folat yang bisa memicu anemia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, anemia adalah salah satu penyebab masih tingginya angka kematian ibu yang pada tahun 2012 jumlahnya mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Direktur Utama PT Phapros Tbk, Barokah Sri Utami atau biasa disapa Emmy menyatakan, dukungannya terhadap program advokasi ini. Dirinya berharap agar remaja putri, bisa mendapat memperkaya pengetahuan mereka di bidang kesehatan dan memperbaiki pola makan mereka agar tidak kekurangan zat besi dan asam folat.”Program ini sejalan dengan visi misi perusahaan untuk menyediakan produk kesehatan terbaik kepada masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR),”ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Selain dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi dan asam folat, lanjutnya, mengonsumsi vitamin penambah darah juga penting untuk mencegah anemia. Oleh karena itu, dia berharap di masa yang akan program semacam ini bisa membantu pemerintah mengurangi angka kematian ibu. Sementara Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi langkah Phapros bersama Dinas Kesehatan Kota Semarang yang berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk warga.

Sebagai informasi, angka kematian ibu khususnya di Kota Semarang masih tinggi dan bahkan terjadi peningkatan pada tahun lalu. Berdasarkan data Dinkes Kota Semarang, tahun 2015 jumlahnya mencapai 35 kasus, naik dibanding tahun 2014 yang jumlahnya 33 kasus. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya dan salah satunya adalah perdarahan saat persalinan, kebanyakan karena anemia saat muda dan hamil.

 

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…