Tawarkan Solusi Dari Bunga Pintar - Wujudkan Mobil Impian Tanpa Takut Kantung Bolong

NERACA

Jakarta - Yudi (35), wajahnya begitu sumringah mendengarkan penjelasan dari seorang sales tentang pengenalan produk “Bunga Pintar” milik PT Mandiri Tunas Finance (MFT) di ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2016. Penawaran bunga ringan, menjadi jalan bagi dirinya untuk bisa mewujudkan mobil impian untuk keluarga. Wajar saja, mobilitasnya yang cukup sibuk mengantar tiga anaknya sekolah sebelum bekerja memaksa dirinya untuk berani menabung membeli mobil. Pasalnya, selama ini, dirinya harus dua kali balik mengantar anaknya sekolah lantaran daya angkut kendaraan motor miliknya terbatas. Apalagi, bila sudah ada rencana liburan keluarga, tentunya kendaraan roda empat menjadi pilihan yang tepat.

Profesinya sebagai salah satu pegawai swasta, sangat terbantu dengan hadirnya promo Bunga Pintar yang ditawarkan MTF untuk memboyong mobil impian keluarga. Maka tidak mau lewatkan peluang yang ada, dirinya segera bergegas untuk mengisi aplikasi kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan memenuhi persyaratan yang ada.”Kalau beli cash, duitnya tidak cukup. Untung saja ada produk Bunga Pintar, saya sangat terbantu tanpa harus bersusah payah menabung lama-lama,”ungkapnya.

Kemudian proses pengajuan KKB  yng mudah dan cepat, menjadi keyakinan Yudi, bila pilihannya menggunaka fasilitas kredit Mandiri Tunas Finance adalah pilihan yang tepat. Bayangan mengurus kredit yang bertele-tele di kepalanya seketika sirna. Yudi menuturkan, baru pertama kalinya mengajukan kredit kendaraan dengan pengurusan administrasi berlangsung singkat "Prosesnya pengurusan tidak sampai 30 menit. Bagus dan cepat tadi, saya memberikan semua standar pengajuan kredit yang diminta, seperti KTP, NPWP, Form aplikasi, slip gaji, rekening koran tiga bulan terakhir dan bukti kepemilikan rumah atau domisili" kata Yudi.

Ya, suka tidak suka saat ini mobil sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal inipun diakui Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang mengatakan, mobil bisa menjadi kebutuhan dasar, khususnya bagi masyarakat Jakarta. Sebagian besar masyarakat Jakarta memiliki mobil lebih dari satu. Sebab, satu mobil dirasa tak cukup. Karena permintaan ini tentu dibutuhkan variasi yang cukup banyak dari produsen mobil. Tak ayal, kedepan penjualan mobil bisa menjadi tolak ukur pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Menyadari makin positifnya daya beli masyarakat, tentunya menjadi berkah bagi perusahaan pembiayaan kendaraan untuk menggenjot penjualan kendaraan. Maka setiap pameran otomotif, dinilai peluang yang tepat untuk menarik konsumen lebih banyak lagi dengan berbagai tawaran menarik hingga bunga yang rendah. Inovasi inilah yang dilakukan Mandiri Tunas Finance sebagai sponsor utama GIIAS 2016 dengan menawarkan berbagai macam produk dan salah satunya produk Bunga Pintar.

Kata Ade Cahyo Nugroho, Direktur MTF, produk Bunga Pintar merupakan produk baru yang menawarkan bunga ringan bagi konsumen mulai dari 2,55% untuk tenor satu tahun. Semakin besar down payment (DP) yang diberikan maka konsumen bisa menikmati bunga yang semakin ringan. Produk ini sendiri bisa dinikmati konsumen sejak Agustus hingga Oktober mendatang.“Selain menyasar konsumen kelas menengah atas yang sensitif terhadap bunga, produk ini sebenarnya juga untuk mengedukasi konsumen,” ujarnya.

Strategis Bisnis

Selain produk bunga ringan, MTF punya banyak paket pembiayaan yang mereka tawarkan di GIIAS dan hanya bisa dinikmati konsumen yang bertransaksi dalam ajang tersebut. Sebut saja program pembiayaan dengan tenor enam bulan hingga tujuh tahun. Selain itu MTF juga menawarkan produk pembiayaan dengan bunga 0% untuk tenor satu tahun bagi konsumen yang memberikan DP 50% ke atas.“Selama ini yang memberikan DP diatas 50% itu hanya sekitar 5% dari keseluruhan pembiayaan. Dengan program ini kami berharap porsinya bisa naik sampai 10%,” imbuh Cahyo.

Cahyo menambahkan, masih banyak keuntungan lain yang bisa dinikmati nasabah jika melakukan transaksi di GIIAS. Di antaranya adalah gratis bahan bakar minyak (BBM) selama satu tahun, pre-approved bagi nasabah Mandiri Prioritas, fasilitas Trade in dan gratis asuransi personal accident sampai Rp25 juta. Konsumen pun bisa mendapatkan berbagai hadiah langsung seperti on board unit, e-money, berbagai voucher diskon serta merchandise menarik dari MTF.

Tidak hanya itu, demam Pokemon yang tengah menjangkiti masyarakat saat ini dimanfaatkan MTF untuk menyemarakkan event GIIAS 2016. Menurut Ade Cahyo, Pokemon Go sebagai hiburan yang sedang naik daun menjadi magnet masyarakat mendatangi pameran otomotif tahunan. Trik ini nyatanya mampu memikat masyarakat untuk datang. Selain mengadakan Poke Stop, perseroan juga menghadirkan Pokemon Cosplay, Robot Transformer, Undian Tebak Bola, Kontes Photographer dan hiburan lainnya.

Tercatat sepanjang pameran GIIAS, perseroan membukukan surat pemesananan kendaraan (SPK) mencapai 2.119 aplikasi atau melebih target yang dipatok sebanyak 1.500 aplikasi. Direktur Marketing MTF, Harjanto Tjitohardjojo bilang, sepanjang pameran GIIAS membukukan 2.119 aplikasi dari target yang dapat diraih 1.500. Angka ini pun melampaui pencapaian GIIAS tahun lalu sebanyak 1.128 aplikasi. “Rata-rata nilai pembiayaan (booking) per aplikasi sekitar Rp 180 juta,”ungkapnya

Artinya, pencapaian 2.119 aplikasi selama 11 hari GIIAS telah menyumbang new booking senilai Rp 381,4 miliar. Namun realisasi dari aplikasi ini akan masuk pada bulan September, karena ada proses STNK dan lain-lain. Terpenuhinya target aplikasi ini bukan tanpa strategi. Selama GIIAS berlangsung, MTF menawarkan bunga nol persen untuk tenor satu tahun. Namun aturan mainnya, nasabah harus terlebih dulu membayar uang muka atau down payment (DP) sebesar 70%.

Selanjutnya untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, khususnya transaksi atau pembayaran kredit, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini telah menjalin kerjasama strategis dengan menggandeng Group Alfa. Direktur Marketing MTF, Harjanto Tjitohardjojo pernah bilang, perseroan menggandeng Group Alfa untuk penyaluran pembayaran (payment channel) melalui 12.000 jaringan Alfamart, Alfamidi, dan Lawson. Perseroan mencatat, sebanyak 8.114 pelanggan telah bertransaksi melalui jaringan Group Alfa hingga akhir Juli lalu. "Kami targetkan terus meningkat, namun yang paling utama adalah kami mencoba memberikan kemudahan pembayaran kepada pelanggan melalui jaringan yang mudah dijangkau," terang dia.

Strategi lainnya, yakni perseroan berencana menambah perwakilan (satelit) melalui induk perusahaan, Bank Mandiri di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Riau, Sumatera Utara, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Kemudian, perseroan juga akan menambah kantor cabang di Sulawesi Tenggara di semester kedua 2016 dan menambah kantor cabang di Jawa Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat di awal 2017. "Kami akan manfaatkan Bank Mandiri untuk menempatkan perwakilan guna melihat pasar. Jika berpotensi, baru kami buka kantor cabang di wilayah tersebut," kata Harjanto. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…