Begitu banyak manfaat yang didapatkan dari mengkonsumsi susu setiap hari, terlebih jika kebiasaan mengkonsumsi susu dilakukan sejak dini. Susu adalah sumber makanan bagi tulang karena kandungan vitamin D dan kalsium di dalamnya membantu membangun kekuatan tulang. Sarapan susu di pagi hari dapat membantu anak-anak mendapatkan nutrisi yang mereka perlukan untuk melewati berbagai kegiatan setiap hari.

Para peneliti menilai, anak-anak yang terbiasa mengonsumsi susu semenjak dini akan membawa kebiasaan sehatnya ini sampai usia tua. Orang-orang usia lanjut yang sering mengonsumsi susu sejak dini juga memiliki mobilitas yang lebih baik, seperti adanya keseimbangan dalam tubuh. Namun ironisnya, meskipun begitu besar manfaat konsumsi susu, tetapi tingkat konsumsi susu di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga di Asia.

Disebutkan, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia saat ini rata-rata 12,10 liter/tahun setara susu segar, masih jauh di bawah konsumsi per kapita negara-negara ASEAN lainnya. Tengok saja, konsumsi susu Malaysia sebesar 36,2 kg/kapita/tahun, Myanmar 26,7 kg/kapita/tahun, Thailand 22,2 kg/kapita/tahun, dan Filipina 17,8 kg/kapita/tahun.

Belum membudayanya konsumsi susu pada anak-anak dipengaruhi banyak berbagai faktor. Namun yang pasti, budaya minum susu sangat berpengaruh merubah prilaku sosial masyarakat untuk membiasakan pola makan yang sehat dan termasuk didalamnya terdapat susu. Belum ada kata terlambat untuk membiasakan minum susu, karena dengan minum susu setidaknya bisa meningkatkan daya tahan masyarakat Indonesia dari berbagai macam penyakit.

Survei nutrisi di Asia Tenggara atau South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) dan termasuk Indonesia menunjukkan bahwa ada kesenjangan gizi di usia anak-anak. Survei yang dilakukan kepada 16.744 anak-anak di kawasan Asia Tenggara itu juga menemukan bahwa anak-anak banyak mengalami defesiensi atau kekurangan vitamin D. Di Indonesia, temuan SEANUTS juga mengindikasikan adanya hubungan antara gaya hidup aktif dan asupan gizi yang sehat dengan berat badan ideal.

Anak-anak yang kurang aktif bergerak berkemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk memiliki berat badan yang tidak ideal. Kurangnya konsumsi susu juga meningkatkan kemungkinan memiliki berat badan yang tidak ideal. Anak-anak yang aktif bergerak dan mengonsumsi setidaknya 200 ml susu setiap harinya akan beresiko 3 kali lebih kecil untuk memiliki berat badan yang tidak ideal. Berangkat dari fakta itu, maka Frisian Flag sebagai produsen susu menggelar kampanye “Drink, Move, Be Strong”. Salah satu kampanye tersebut diwujudkan lewat sponsorship di program “Jr. NBA”.

Dijelaskan Andrew F. Saputro, Head of Corporate Affair Frisian Flag Indonesia, program Jr. NBA merupakan yang ketiga kalinya disponsori oleh Frisian Flag yang dikhususnya bagi anak usia 5-14 tahun. “Melalui program itu, kami ingin mengedukasi sekaligus mengajak anak-anak untuk memiliki gaya hidup yang sehat dan aktif melalui olahraga, salah satunya lewat olahraga basket,” paparnya.

Jadi Platform Ideal

Terlebih olahraga basket, lanjutnya, cukup popular untuk anak-anak sehingga dinilai efektif untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat. Oleh karena itu, dirinya menyakini, program ini adalah platform yang ideal untuk membawa pesan Drink.Move.BeStrong bagi anak-anak dengan mengajarkan pentingnya berolahraga secara rutin sejak dini, ditambah dengan perpaduan asupan makanan yang sehat dan bernutrisi  melalui konsumsi susu setiap hari. “Melalui kerja sama dengan liga basket terdepan di dunia, kami akan terus mendorong anak-anak Indonesia untuk bergaya hidup sehat dan aktif, sekaligus memberikan pengalaman perjalanan NBA yang tak terlupakan ke luar negeri bagi peserta Jr. NBA yang terpilih.”ungkapnya.

Sementara Francesco Suarez, Vice President, Global Marketing Partnerships, NBA Asia mengatakan, pihaknya bersama Frisian Flag berkomitmen untuk menyediakan lingkungan beraktivitas yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak Indonesia dan juga mengajarkan mereka nilai-nilai positif dari olahraga dan manfaat dari asupan gizi yang baik.

Tahun 2016 ini, Jr NBA mulai digelar di Cilandak Sport Center-Jakarta lewat kegiatan Coaches Clinic (pelatihan bagi guru olahraga) dan Open Clinic bagi anak-anak. Di tahun ini, program Train the Trainers (pelatihan untuk pelatih) juga akan diperkenalkan bagi pengembangan olahraga basket lokal, dengan mengajarkan berbagai pengetahuan dan nilai-nilai basket bagi para peserta. Tujuannya untuk membantu mendorong pengalaman basket bagi generasi muda di Indonesia.

Program Jr. NBA tahun ini memperluas jangkauannya ke lebih dari 200 sekolah di Indonesia. Antara lain, dengan menggelar school clinic basket di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Asal tahu saja, selama tiga tahun berpartisipasi dalam program Jr. NBA, hasinya cukup positif. Di tahun pertama, jumlah peseta mencapai 1.100 anak, tahun kedua 1.500 anak dan tahun ini bahkan mencapai 2.300 anak yang mendaftar. 

Jr. NBA Indonesia yang dipersembahkan oleh Frisian Flag akan menjangkau lebih dari 5.000 anak laki-laki dan perempuan. Pada kesepatan itu, para peserta akan diberikan pelatihan tentang dasar-dasar permainan bola basket dan pentingnya nilai-nilai utama Jr. NBA, yaitu nilai Sportsmanship (sportivitas), Teamwork (kerjasama tim), Positive Attitude (sikap positif), dan Respect (saling menghargai) atau disingkat menjadi S.T.A.R. (bani)