Ditopang Rencana Rights Issue - Harga Saham KRAS Rp 1.500 Per Lembar

NERACA

Jakarta - Sejumlah analis memperkirakan nilai buku saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berkisar Rp1.500-Rp1.600 per lembar yang didorong membaiknya kinerja keuangan, prospek konsumsi baja domestik hingga rencana penerbitan saham baru (right issue) dalam waktu dekat.”Nilai buku KRAS per Juni 2016 sudah mencapai Rp1.500 per lembar dengan kurs sebesar Rp13.100 per dolar AS, maka mengindikasikan harga saat ini terdiscount 42% dari nilai bukunya," kata Analis Danareksa Capital, Guntur Tri Haryanto, di Jakarta, Selasa (30/8).

Pada RUPLB 25 Agustus 2016, disetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor perseroan melalui penawaran umum terbatas (Rights Issue) dengan HMETD senilai Rp1,87 triliun yang terdiri atas Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp1,5 triliun dan investor publik senilai Rp375 miliar. Kinerja saham KRAS sejak awal Agustus 2016 sangat mengesankan, dimana kenaikannya telah mencapai 48% dari penutupan 31 Juli 2016.

Direktur Keuangan KRAS, Tambok P. Setyawati S mengatakan, perbaikan laporan keuangan, prospek konsumsi baja domestik hingga rights issue menjadi katalis utama bagi saham KRAS saat ini.”Fokus pemerintah untuk mengurangi impor baja dengan memenuhi kebutuhan konsumsi dari produk lokal, hingga upaya pemerintah untuk menurunkan harga gas menjadi benefit bagi perseroan. KRAS juga mulai membukukan kinerja positif sejak kuartal I dan kuartal II tahun ini,"ungkapnya.

Selain itu, pasar juga menunggu keputusan jumlah saham yang akan dikeluarkan dan besaran rasio right issue sehingga mendapatkan harga yang terbaik, disamping mempertimbangkan book value saat ini. Tercatat pada semester pertama tahun ini, laba usaha KRAS membukukan nilai positif dan ini memperlihatkan membaiknya sektor baja dalam negeri, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol mulai meningkatkan permintaan baja domestik.

Pada pertengahan Agustus 2016, KRAS melakukan Ground Breaking pabrik HSM #2 yang akan meningkatkan kapasitasnya menjadi 3,9 juta ton. Kedepan KRAS akan terus menambah kapasitasnya hingga 10 juta ton sejalan dengan pertumbuhan pasar. Senada dengan itu, Reza Priyambada, Head Of Research NH Korindo Securities Indonesia mengatakan, proyeksi book value saham KRAS pada kisaran Rp1.600 per lembar.

Dirinya menilai, perbaikan kinerja KRAS harus terus konsisten dan tantangan terbesar bagi KRAS saat ini bagaimana hasil produknya dapat diserap oleh domestik seperti di sektor otomotif, konstruksi, properti dan lainnya. Sedangkan Equity Analyst BNI Securities Angka Adiwirasta mengatakan, sektor baja nasional akan ditopang oleh pembangunan infrastruktur yang linier terhadap konsumsi baja domestik. Selain infrastruktur permintaan baja dari sektor otomotif juga akan mendorong permintaan baja kedepan.”Perbaikan kinerja KRAS yang tercermin dari laba operasional semester I 2016 patut diapresiasi, karena berbanding terbalik dari periode sama tahun sebelumnya yang mengalami kerugian," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…