Tunda Bangun Pabrik Baru - Unilever Baru Serap Capex Rp 725 Miliar

NERACA

Jakarta – Sepanjang semester pertama tahun ini, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah merealisasikan  belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp725 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 36,25% dari dari total anggaran capex sebesar Rp2 triliun.

Sekretaris Perusahaan Unilever, Sancoyo Antarikso menyatakan, jumlah tersebut digunakan perusahaan untuk ekspansi penambahan kapasitas pabrik, fasilitas distribusi, dan pembangunan gedung baru Unilever di Bumi Serpong Damai (BSD).”Capex kami gunakan untuk tiga kegiatan, untuk penambahan kapasitas pabrik, menambah kapasitas distribusi es krim jadi ada penambahan kabinet es krim, lalu bangun gedung baru di BSD,” ujarnya di Jakarta, Selasa (30/8).

Untuk penggunaan capex sendiri, Sancoyo menjelaskan, sebagian besar dana capex tahun ini berasal dari kas internal dan sisanya dari pinjaman bank. Kemudian, dalam penambahan kapasitas pabrik sendiri, Sancoyo menegaskan pihaknya bukan hanya akan menambah luas kapasitas pabrik tapi juga fasilitas distribusi, seperti mixer.

Namun, pihak manajemen belum memiliki rencana untuk membangun pabrik baru hingga tahun 2017 mendatang.”Perluasan macam-macam, tergantung dari pabriknya. Tapi kami fokus pada home personal care (hpc) cuma memang kami tidak menambah jumlah pabrik yang saat ini berjumlah sembilan. Jadi semua pabrik itu konsentrasi di hpc,” ungkapnya.

Sementara itu, hingga semester I ini penjualan Unilever masih berkonsentrasi di dalam negeri. Sancoyo mengungkapkan penjualan ekspor hanya berkontribusi sebesar lima persen, sedangkan sisanya dalam negeri.“Kami memang fokus di dalam negeri, tapi kalau ada kesempatan untuk tumbuh di luar negeri kami akan coba kesempatan itu,” imbuhnya.

Namun, Sancoyo mengaku perusahaan tidak menargetkan penjualan ekspor pada semester II secara spesifik. Hal ini disebabkan perusahaan masih akan terus fokus pada penjualan dalam negeri. Dirinya menjelaskan, untuk menjual produknya di luar negeri, pihak Unilever tidak bisa asal saja. Artinya, perusahaan harus menjual produk tersebut melalui sister company yang berada di luar negeri, jika tidak ada sister company di negara tersebut maka penjualan tidak bisa dilakukan.”Intinya kami akan terus fokus di dalam negeri,” katanya.

Laba Tumbuh 12,28%

Asal tahu saja, kinerja yang cukup baik berhasil diraih perusahaan pada paruh pertama ini. Di mana laba bersih perusahaan tumbuh 12,28% menjadi Rp3,2 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,93 triliun. Hal ini tentu ditopang oleh penjualan perusahaan yang juga meningkat hingga 10,31% dari Rp18,8 triliun menjadi Rp20,74 triliun.

Sancoyo menyatakan, penjualan produk hpc tumbuh 8%. Menurutnya, pertumbuhan lebih cepat karena beberapa produk varian baru perusahaan diterima oleh masyarakat.”Seperti Molto dan parfum Molto itu diterima di masyarakat dengan cepat. Molto pemimpin dalam bidang pewangi pakaian, kami ingin tunjukkan bahwa kami ahli dalam bidang tersebut,” jelasnya.

Penjualan Unilever pada kuartal, lanjut Sancoyo, terbantu oleh momen Lebaran. Namun, dia juga berharap pada kuartal III ini penjualan dapat lebih tinggi dengan posisi saat ini. Perusahaan sendiri telah menaikkan harga rata-rata produknya 1,4% pada Agustus kemarin. Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), perseroan melakukan perubahan susunan anggota direksi untuk memperkuat manajemen.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Hemant Bakshi mengungkapkan, terdapat dua agenda yang dibahas dan disetujui dalam RUPSLB yakni pengunduran diri direksi bernama Ainul Yaqin dan mengangkat dua direktur baru yakni Vikas Gupta dan Harnie Raharja.

Vikas Gupta yang baru saja bergabung menjdi direksi perusahaan, akan memimpin bagian homecare. Pengalaman Vikas selama 18 tahun di Unilever dan pernah menjabat sebagai VP Laundry India dan Asia Selatan yang berbasis di Mumbai dan Global VP untuk inisiatif Dirt is Good dari OMO/Persil yang dikenal sebagai Rinso.”Kami yakin  jajaran direksi baru  akan memperkuat kondisi perusahaan. Saat ini, 50% Direksi Unilever adalah perempuan. Ini akan memperkaya dan membuat strategi baru," ungkapnya Hemant.

Sementara Hernie akan memimpin bagian Foods. Adapun riwayat karirnya di Unilever yakni Glob Brand Director Pepsodent, Regional Brand Director untuk perawatan mulut di Asia Tenggara, serta Direktur Pemasaran untuk perawatan rambut di Indonesia. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…