KABUPATEN SUKABUMI - Operasi Pasar Elpiji Bukti Tata Niaga Buruk

KABUPATEN SUKABUMI  

Operasi Pasar Elpiji Bukti Tata Niaga Buruk

NERACA

Sukabumi - Operasi pasar elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram dengan harga Rp 16 ribu per tabung, dinilai sebagai bukti buruknya tata niaga dan pengawasan barang beredar.

Koordinator LSM Aksi Masyarakat Peduli Konsumen (AMPK) Ferdinand P, SH., MH., berpendapat, tidak seharusnya agen turun langsung ke konsumen menjual elpiji bersubsidi kalau pangkalan menjalankan kewajiban dengan baik.“Kami memandang ada yang salah dalam pengawasan dan pengaturan tata niaga elpiji bersubsidi. Pertamina harus menjelaskan ke publik soal ini,” pungkas Ferdinand, kemarin.

Pada operasi pasar itu, jelas dia, agen bisa menjual langsung ke konsumen harga elpiji 3 kilogram Rp 16 ribu.“Sangat aneh. Selama ini pangkalan menjual ke konsumen Rp 18.500 hingga Rp 21 ribu. Ini harus diungkap. Kenapa bisa harga berbeda,” papar dia.

Ferdinand memandang, terjadinya operasi pasar akibat lenyapnya elpiji ditengah-tengah masyarakat beberapa waktu lalu.“Kenapa bisa lenyap? Karena pengawasan baik oleh Pertamina maupun Pemerintah Daerah sangat lemah,” pandang dia.

Pelanggaran yang dilakukan oleh agen dan pangkalan yang tidak pernah mendapatkan sanksi tegas juga menjadi penyebab lambannya distribusi.“Pelanggaran itu mulai terlihat di SPBE. Tak ada satupun pemangku kebijakan yang berani memberikan sanksi. Saya melihat ini sudah sebuah permainan yang sulit diuraikan,” pandang dia. 

Sebelumnya, Elpiji bersubsidi 3 kilogram, kembali lenyap di sebahagian wilayah Kabupaten Sukabumi. Hingga kini belum pasti penyebab hilangnya si melon tersebut.  Pemerintah daerah diminta segera lakukan operasi pasar.

Wilayah yang alami kelangkaan elpiji yakni Desa Mangkalaya Kecamatan Gunungguruh, dan sebahagian di wilayah Kecamatan Cisaat. Untuk menutupi kebutuhan akan gas, warga terpaksa membeli elpiji bersubsidi ke wilayah Kota Sukabumi dan mengunakan kayu bakar.

Pengakuan sejumlah warga di wilayah Kecamatan Gunungguruh, kelangkaan elpiji sudah terjadi tiga pekan terakhir ini.“Hampir semua outlet atau warung yang biasa menjual elpiji 3 kilogram kosong. Bahkan pangkalan mengaku tidak memiliki stok,” ujar Ny. Budiman seorang warga, Rabu (24/8). Ron

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…