Saham Produsen Rokok Rebound - Gudang Garam Raup Laba Rp 2,8 Triliun

NERACA

Jakarta – Dibalik pro dan kontrak wacana pemerintah menaikkan cukai rokok bakal, rupanya tidak memberikan dampak berarti terhadap kinerja keuangan emiten produsen rokok. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sebagai produsen rokok mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun di semester pertama tahun ini atau tumbuh dibandingkan priode yang sama tahun 2015 membukukan laba sebesar R[ 2,4 triliun.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (25/8), perseroan menjelaskan, kenaikan laba bersih ini didorong oleh meningkatnya penjualan dan pendapatan usaha. Pada periode tersebut, penjualan dan pendapatan usaha GGRM mencapai Rp 36,96 triliun. Naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 33,226 triliun. Beban pokok penjualan, beban penjualan, serta rugi kurs perusahaan rokok ini meningkat sepanjang semester I-2016.

Meski demikian, perseroan memperoleh pendapatan lainnya yang nilainya tercapat Rp 130,12 miliar. Naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 36 miliar.  Dari perhitungan tadi, jumlah laba sebelum pajak tercatat Rp 3,8 triliun, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,21 triliun. Tercatat total aset Gudang Garam hingga semester I-2016 sebesar Rp 63,52 triliun, naik tipis dari akhir 2015 yang jumlahnya Rp 63,5 triliun.

Gudang Garam tercatat menyimpan kas dan setara kas Rp 1,5 triliun. Menurun dari jumlah di akhir 2015 yang mencapai Rp 2,725 triliun. Selain itu, pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (25/8), saham -saham produsen rokok mulai rebound setelah sepekan terakhir terpukul seiring dengan munculnya isu kenaikan harga rokok hingga Rp 50.000/bungkus.

Tengok saja, saham GGRM pada perdagangan sesi I ditutup naik 200 poin (0,30%) ke Rp 66.500. Saham GGRM sempat menyentuh level terendahnya di Rp 65.100 dan tertingginya di Rp 66.825. Saham GGRM ditransaksikan sebanyak 2.719 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 10.317 saham senilai Rp 68 miliar.

Sedangkan saham HMSP ditutup menguat 10 poin (0,25%) ke Rp 3.990. Saham HMSP sempat menyentuh level terendahnya di Rp 3.970 dan tertingginya di Rp 4.000. Saham HMSP ditransaksikan sebanyak 1.536 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 47.361 saham senilai Rp 18,9 miliar.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…