Elpiji 3 Kg Kembali Lenyap di Kabupaten Sukabumi

Elpiji 3 Kg Kembali Lenyap di Kabupaten Sukabumi

NERACA

Sukabumi - Elpiji bersubsidi 3 kilogram, kembali lenyap di sebahagian wilayah Kabupaten Sukabumi. Hingga kini belum pasti penyebab hilangnya si melon tersebut. Pemerintah daerah diminta segera lakukan operasi pasar.

Wilayah yang alami kelangkaan elpiji yakni Desa Mangkalaya Kecamatan Gunungguruh, dan sebahagian di wilayah Kecamatan Cisaat. Untuk menutupi kebutuhan akan gas, warga terpaksa membeli elpiji bersubsidi ke wilayah Kota Sukabumi dan mengunakan kayu bakar.

Pengakuan sejumlah warga di wilayah Kecamatan Gunungguruh, kelangkaan elpiji sudah terjadi tiga pekan terakhir ini.“Hampir semua outlet atau warung yang biasa menjual elpiji 3 kilogram kosong. Bahkan pangkalan mengaku tidak memiliki stok,” ujar Ny. Budiman seorang warga, Rabu (24/8).

Pengakuan serupa diungkapkan sejumlah outlet. Mereka mengaku tidak mendapatkan pasokan sekira tiga pekan terakhir ini. Bahkan, ungkap Asep Wawan pemilik outlet elpiji, untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram, pangkalan mewajibkan outlet membeli bright gas minimal satu tabung dengan harga Rp 300.000,-.“Kalau outlet tidak mau membeli bright gas isi 5,5 kilogram, pangkalan tidak akan mengirimkan pasokan. Dan memang terbukti sudah tiga pekan terakhir ini pasokan elpiji 3 kilogram kosong,” ungkap Asep.

Adanya aturan sepihak yang dibuat pangkalan tersebut, disayangkan oleh pihak Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sukabumi.“Seharusnya tidak demikian. Kami akan mengkoordinasikan informasi ini,” tanggap Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, H. Anwar. Ia menyebutkan, operasi pasar akan dilakukan di sejumlah titik, dan khususnya di wilayah Desa Cibolang Kecamatan Gunungguruh.

Pantauan Neraca, PT Gamita Mukti Sagara, lakukan operasi pasar di depan lapang Mangkalaya. Dalam operasi pasar itu, membawa 560 tabung dengan harga jual Rp 16.000,-. Tiap warga hanya diizinkan 2 tabung dalam tiap pembelian, dan langsung diserbu warga.“Hanya sehari ini saja operasi pasar, dan langsung ludes sala. Waktu satu jam,” kata Jonan petugas dari PT Gamita Mukti Sagara.

Jonan menjelaskan, selama ini pasokan lancar ke wilayah yang menjadi area pemasarannya. Ia mengaku bingung apabila pangkalan selalu mengalami kekosongan.“Kami selalu tepat jadwal melakukan pengiriman DO ke pangkalan,” tutur dia.

Adanya kesimpangsiuran akan peredaran elpiji 3 kilogram, mendapat perhatian serius dari LSM Palapa Sakti. Ketua LSM Palapa Sakti, Endang Rohman menilai, ada kesalahan tata niaga dan kecurangan oknum pangkalan soal distribusi.

Ia meminta Pemerintah Daerah berlaku tegas apabila menemukan oknum agen dan pangkalan mempermainkan distribusi elpiji 3 kilogram.“Siapapun dia, kalau sudah mempermainkan distribusi elpiji bersubsidi, sudah harus diberikan sanksi,” tegas dia.

Ia meminta, Pemda melakukan penyisiran dengan melibatkan LPKSM atau LSM.“Masa selama ini terjadi keterlambatan distribusi, Pemda tidak bertindak. Dan sudah seharusnya melakukan pengawasan ke lapangan dengan melibatkan unsur masyarakat,” harap Endang. 

Sebelumnya, menanggapi sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg di Kabupaten Sukabumi, bukan hanya dikeluhkan masyarakat, tapi juga membuat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sukabumi kelimpungan. Pasalnya, persediaan gas tidak sesuai dengan tingginya permintaan.“Memang kami agak keteteran dengan peningkatan permintaan gas LPG 3 kg,” kata Ketua Hiswana Migas Sukabumi, Yudha Sukmagara, Kamis (16/6).

Menurut Yudha, ada beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya persediaan gas bersubsidi tersebut di tingkat pangkalan. Permintaan tinggi dari konsumen, dan rendahnya kuota yang ditetapkan pemerintah. Ron

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…