Enam Provinsi Siaga Darurat Kebakaran Hutan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, enam provinsi telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. "Untuk itu, BNPB mengoperasikan delapan Heli Water Bombing," kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (23/8).

Keenam provinsi dimaksud masing-masing, Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Dia menambahkan, bulan September adalah periode puncak kemarau. "Biasanya bulan September juga merupakan puncak dari jumlah hotspot atau puncak panas kebakaran hutan dan lahan atau karhutla," katanya.

Periode hotspot terbanyak dari karhutla di Sumatera dan Kalimantan terjadi selama Agustus hingga Oktober dengan puncaknya September. "Untuk itu, guna mengantisipasi bencana asap akibat karhutla, maka enam provinsi telah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan," katanya.

Gubernur Kalimantan Barat, kata dia, telah menyiapkan perpanjangan masa siaga darurat karhutla di Kalimantan Barat hingga November 2016. "Adanya status siaga darurat tersebut maka membuat kemudahan akses bagi BNPB dan BPBD untuk menggerakkan potensi sumber daya yang ada," katanya.

Pada saat ini, BNPB telah mengerahkan delapan helikopter water bombing, dua pesawat water bombing dan dua pesawat hujan buatan. "Di Riau ditempatkan tiga heli water bombing, dua pesawat water bombing dan satu pesawat Casa hujan buatan," katanya.

Penetapan status siaga darurat oleh enam provinsi ini, kata dia, lebih baik jika dibandingkan sebelumnya. "Pada tahun 2015, beberapa daerah mengalami keterlambatan penetapan status darurat karhutla sehingga penanganan menjadi tidak optimal. Api karhutla sudah terlanjur besar dan meluas sehingga sulit dipadamkan," katanya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengakui ada enam provinsi yang telah menetapkan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). "Kalau bicara siaga darurat, itu untuk kemudahan mobilisasi fasilitas. Mengapa, karena di dalam UU bencana alam, dan PP (Peraturan Pemerintah)-nya, itu ada segmentasi penyelesaian penanganannya," kata Nurbaya. Ia mengatakan kondisi cuaca di wilayah tengah Pulau Sumatera dan Kalimantan saat ini kering, karena hanya 20-30 milimeter curah hajan per bulannya. "Memang itu perkiraannya BMKG sampai dengan akhir September masih kering, walaupun sudah lebih basah dibandingkan Agustus. Nanti kita ikuti saja," kata Nurbaya.

Menurut dia, bentuk kesiagaan Karhutla ini adalah jika ada titik api (hot spot) tim terpadu turun ke lapangan untuk mematikan api, sehingga kebakarannya tidak sampai lama. "Memang ada beberapa kasus, seperti di Riau, Bengkalis, sebagian Rokan Hilir, kemarin agak telat juga, mundur beberapa hari, di Kalimantan Barat. Tapi kemudian rata-rata tiga hari sudah mati," ungkapnya.

Nurbaya juga mengaku mendapat laporan kebakaran lahan 36 hektar di Sumatera Barat, tapi dikerjakan sehari juga mati. "Yang penting sesuai perintah Bapak Presiden (Joko Widodo), begitu ada apinya harus dimatikan, itu aja," kata Nurbaya.

Menteri LHK mengatakan dengan penetapan siaga darurat terhadap enam provinsi ini artinya sudah ada satgas, pos komando antara TNI-Polri, pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan UPT Kementerian LHK untuk memantau terus titik api yang ada. "Ada pencegahan, kesiagaan, dan darurat. Kalau selama ini 'on callbudget' itu adanya di BNPB. Itu mensyaratkan beberapa dokumen administratif, di antaranya keputusan gubernur, bupati, kondisi-kondisi siaga darurat atau darurat tersebut," kata Nurbaya.

 

BERITA TERKAIT

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…