BPD Diminta Kreatif Cari Sumber DPK

 

 

NERACA

 

Lombok - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk lebih kreatif dalam mencari sumber dana pihak ketiga (DPK) selain dana dari Pemerintah Daerah. "Sampai dengan Juni 2016, peran dana Pemda (di BPD) 43,71 persen, ini artinya kita belum banyak benar menggarap DPK yang ada di masyarakat. BPD masih kalah bersaing dengan bank lain," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Firdaus Djaelani, seperti dikutip kantor berita Antara, kemarin.

Berdasarkan data OJK, ketergantungan BPD pada dana Pemda masih cukup besar dengan tren yang menurun pada akhir tahun karena adanya penarikan dana Pemda dalam jumlah signifikan. Pada pertengahan 2015 lalu, kontribusi dana pemda di BPD mencapai 52,24 persen, namun menurun menjadi 22,26 persen pada akhir tahun. "Dana Pemda masuk besar ke BPD itu tidak salah, tapi bagaimana BPD juga bisa garap pasar DPK lainnya," ujar Firdaus.

Total DPK BPD sendiri hingga Juni 2016 mencapai Rp429,13 triliun, menurun 7,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp461,94 triliun. Firdaus menambahkan, BPD memang harus bertransformasi untuk bisa memberikan pelayanan perbankan yang lebih baik didukung oleh infrastruktur yang memadai, sehingga bisa bersaing dengan bank-bank lain dalam memperebutkan DPK bahkan dari Pemda sendiri. "Pemda tidak semua menggunakan BPD, mungkin karena pelayanannya kurang baik karena infrastruktur yang tidak memadai. Pemda juga tidak bisa kita paksa masuk ke BPD," kata Firdaus.

Tahun ini, pemerintah pusat juga akan mengurangi dana transfer daerah. Adapun dana transfer daerah yang dipangkas senilai Rp68,8 triliun. Tentunya akan banyak Bank Pembangunan Daerah (BPD) bakal kehilangan sumber likuiditas penting. Ini menyusul rencana pemerintah pusat yang akan memangkas anggaran di APBN tahun 2016 senilai total Rp 133,8 triliun dari belanja kementerian dan lembaga termasuk anggaran transfer daerah

Hal ini tentu saja akan memberatkan upaya BPD dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Seperti yang terjadi pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim). Ferdian Satyagraha, Sekretaris Perusahaan Bank Jatim mengatakan, pemangkasan anggaran daerah akan berpengaruh bagi pendanaan jangka pendek atawa short term financing. Dana itu biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan korporat bagi modal kerja, pembayaran gaji, dan pendanaan proyek pemerintah daerah. Adapun porsi dana milik Pemda Jatim yang parkir di Bank Jatim porsinya berkisar 38% atau setara Rp 40,85 triliun dari total DPK yang dikelola Bank Jatim.

Demikian juga dengan BPD Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyatakan pemangkasan anggaran akan memberikan dampak, meski tak signifikan. Direktur Utama Bank NTT Daniel Pola Moto Dimu Tagu Dedo menjelaskan, dana-dana yang diperoleh dari APBN itu memang bersifat sementara. Sebab, setiap akhir tahun seluruh dana tersebut akan dicairkan oleh pemerintah daerah. "Porsinya juga tidak terlalu banyak. Pada akhir tahun porsi dana daerah di BPD hanya berkisar 15% hingga 25%" kata Daniel.

Lain halnya BPD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Manajemen bank ini sudah siap menghadapi andai pemangkasan anggaran daerah jadi dilakukan pemerintah tahun ini. Direktur Utama Bank BPD DIY, Bambang Setiawan menuturkan, sudah sejak tahun 2013, Bank DIY sudah mulai mengurangi ketergantungan terhadap dana-dana milik pemerintah daerah. "Komposisi dana pemda rata-rata hanya sekitar 20%. Selebihnya dana masyarakat dan korporasi," terang Bambang. Ia menambahkan, mengenai penyerapan anggaran, Pemda DIY sudah sangat baik sehingga tidak banyak dana yang menganggur alias idle fund di Bank DIY.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…