BPK Dorong Penempatan Dana BPJS ke BPD

NERACA

 

Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendorong penempatan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dalam bentuk portfolio di Bank Pembangunan Daerah (BPD). Anggota VI BPK RI Bahrullah Akbar mengatakan, dana dalam bentuk portfolio sekitar Rp250 triliun milik BPJS Ketenagakerjaan seharusnya dapat digunakan untuk membantu permodalan BPD.

"Di BPJS itu masih ada regulasi yang menghambat di mana tidak boleh memberikan investasi 'asset management'. Kalau bisa itu kita manfaatkan untuk bantu BPD," kata Anggota VI BPK RI Bahrullah Akbar, seperti dikutip kantor berita Antara, kemarin.

Bahrullah menuturkan, saat ini pihaknya tengah mengkaji dan mengukur indikator bagaimana penempatan dana BPJS Ketenagakerjaan di BPD dapat menjadi pemicu (trigger) bagi perkembangan ekonomi daerah. "Hasil kajian kita nanti akan disampaikan kepada BPJS untuk pertimbangan membuat portfolio management di BPD. Ini sedang kita lihat," ujarnya.

Berdasarkan dat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Per Juni 2016, Rasio Kecukupan Modal (CAR) BPD berada pada level 19,67 persen, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 17,8 persen. Meski rasio kecukupan relatif memadai, namun kapasitas permodalan BPD secara nominal masih relatif rendah dalam mendukung ekspansi bisnis, peningkatan daya saing maupun sebagai penyangga (buffer) risiko.

Anggota Dewan Komisioner OJK Firdaus Djaelani mengatakan, permodalan tetap menjadi kunci bagi BPD agar bisa lebih berkembang ke depannya. "Intinya mau tidak mau tetap di permodalan. Dengan modal, kita bisa memiliki infrastruktur yang bagus, apakah itu IT (teknologi informasi) dan 'hire' SDM yang baik," ujar Firdaus.

Sebelumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat hingga Semester I/2016 aset dana Jaminan Hari Tua mencapai Rp197,65 triliun. Jumlah ini lebih tinggi 8,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp181,97 triliun. Peningkatan ini ditopang dengan meningkatnya pembayaran iuran serta membaiknya pendapatan investasi.

Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Abdul Latief Algaff menyatakan membaiknya kinerja pasar modal membuat pendapatan investasi melonjak tinggi. Di paruh 2016, BPJS TK mencatatkan lonjakan pendapatan investasi JHT hingga 503%. Tercatat di semester lalu badan membukukan pendapatan investasi Rp11,58 triliun. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,91 triliun. Sedangkan pendapatan iuran tumbuh dari Rp13,19 triliun menjadi Rp15,36 triliun.

Penyumbang utama pendapatan, kata dia, bersumber dari investasi di emiten maupun di reksadana. Selain itu upaya badan meletakkan aset di surat utang negara, deposito milik bank pemerintah maupun bank milik daerah serta obligasi di bawah perusahaan negara membuat pendapatan investasi lebih terjaga. Sementara untuk klaim JHT hingga sementer I/2016, Latief menyatakan masih terjadi peningkatan. Meski begitu beban saat ini lebih terkendali. Di semester I/2016 beban klaim JHT mencapai Rp7,4 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar Rp6,8 triliun. “Pertumbuhan klaim memang terhitung masih tinggi, tapi trennya sudah menurun dibandingkan dengan 2015. Sehingga saat ini tidak lagi terjadi antrean peserta di cabang," kata Latief.

Apalagi saat ini, kata dia, sudah ada kesadaran dari berbagai pihak baik pekerja maupun pemangku kepentingan lainnya jika aturan yang dapat mengklaim JHT seketika setelah berhenti kerja pada akhirnya merugikan pekerja untuk masa depannya. Bahkan Menteri Tenaga Kerja, ulasnya, tengah menunggu masukan yang objektif dari stakeholders untuk revisi aturan tersebut.

 

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…