Ketahanan Ekonomi Indonesia Ditopang Industri

NERACA

Jakarta---Fundamental ekonomi Indonesia dinilai tahan terhadap guncangan krisis. Alasanya kekuatan cadangan devisa yang sebesar USD 114 miliar dan volume ekspor USD 200 miliar menjadi bantalan kekokohan. Bahkan ketahanan Indonesia dirasa cukup baik disbanding 2009. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga ikut didorong dari pertumbuhan indutri yang cukup merata, sama halnya dengan indutri manufaktur mengalami peningkatan untuk pertama kalinya mencapai 6,6% melewati produk domestik bruto yang 6,5%  ” kata ekonom FEUI, Faisal Basri kepada wartawan di Jakarta,23/11. 

 

Bahkan Faisal merasa optimis atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012. Karena target pertumbuhan itu bisa tercapai 6,5%. Malah Indonesia diplot sebagai negara satu-satunya yang bisa bertahan terhadap krisis ekonomi gobal yang melanda beberapa negara Eropa dan Amerika.  “Krisis tahun depan sama saja dengan krisis yang terjadi tahun 2009,” tambahnya

 

Menurut Faisal, saat ini ekonomi dunia, termasuk Jepang mengalami kelambatan  masing-masing 5% dan 6%. “Sementara Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 4,5%. Sedangkan perekonomian Eropa dan Amerika tumbuh minus 4% dan 2%,” paparnya.

 

Faisal menambahkan, pertumbuhan juga diikuti oleh peningkatan jumlah masyarakat menengah yang mencapai 50 juta orang. Apalagi jumlah sumber daya manusia produktif sudah mencapai dua pertiga dari populasi penduduk Indonesia. Disisi lain, kelas menengah tersebut memiliki PDB perkapita menembus USD 3000. Sehingga menjadi pendorong lain bagi pertumbuhan ekonomi.

 

Terkait dengan komposisi neraca pembayaran, lanjut Faisla, Indonesia dinilai masih cukup baik terutama terkait dengan komposisi investasi yang menimbulkan keyakinan baru. Foreign Direct Investment (FDI) sebesar USD 9,1 miliar lebih besar dari portfolio USD 4,4 miliar. “kalaupun portofolio tertarik, maka FDI masih menutup dan saya yakin rupiah akan memburuk,” tuturnya

 

Keuntungan Indonesia, ujar Faisal lagi, karena tak banyak bergantung pada pasar Eropa. Jikapun ekspor ke semua negara menurun, perdagangan bisa dikompensasikan ke Cina.

 

Sementara itu, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Anggito Abimanyu meminta agar pemerintah dan pelaku usaha bersiap di tengah kondisi perekonomian global yang mungkin memburuk pada tahun depan. Meski ketahanan krisis Indonesia kini lebih baik dibanding 2009, “Kita tidak imun terhadap krisis,” ujarnya.

 

Anggito memprediksi ekonomi tahun 2012 masih bisa tumbuh 6,2 - 6,3 % dengan laju inflasi tetap berada di level 4 % dan rupiah berada di kisaran Rp 8.800 per dolar AS. “Hal terburuk belum tiba. Indonesia hatus bersiap terutama jika Italia mengalami gagal bayar utang,” tambahnya.

 

Karena itu ia menghimbau agar korporasi segera merevisi targetnya agar lebih rasional, khususnya untuk menyiapkan bantalan untuk krisis. "Kalau ada laba, harus ada yang digunakan untuk bantalan. Pemerintah juga harus terbuka pada kemungkinan terburuk dan tidak bersikap defensif,” himbaunya. 

 

Pemerintah harus mempunyai langkah konkret untuk merelaksasi pasar modal supaya IPO lebih banyak, siapkan APBN yang antisipatif terhadap krisis, BUMN jangan banyak ditarik-tarik untuk dividen. Itu harus dilakukan sekarang sehingga ada jaminan untuk menahan krisis.

 

Anggito juga menilai saat ini sebagai masa terbaik bagi Indonesia untuk meningkatkan anggaran, mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di tahap ekspansi. Pencanangan balance budget pada APBN justru dinilai salah besar. Ia juga menilai pemerintah tak seharusnya berbangga dengan defisit anggaran yang mengecil. Sebaliknya, utang harus didorong lebih tinggi untuk pembangunan infrastruktur. **bari/cahyo

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…