Keluarga kami baru saja pindahan di Komplek Walikota di Kawasan Meruya, Jakarta Barat, dan di rumah bersangkutan sudah ada terpasang pesawat telepon. Awalnya saluran telepon tersebut tidak berfungsi, lalu kemudian saya aktifkan lagi dengan tujuannya agar bisa berkomunikasi.Namun setelah diaktifkan kembali ternyata pemilik rumah sebelumnya tersebut mempunyai hutang piutang dengan pihak Bank. Dan sekarang kami yang kena teror mereka.
Hampir setiap hari keluarga kami ditelepon dan diomelin, pada awalnya kami diamkan saja, tetapi lama-kelamaan kami pun merasa risih juga dengan kondisi ini. Apalagi pihak debt collector banknya omongnya sudah kasar, karena kesal telepon di rumah kami cabut, hanya jika ingin menggunakan nomor baru, kami pasang lagi.
Sebagai konsumen kami merasa dirugikan denga telepon rumah yang tidak bisa menggunakan dengan bebas karena selalu diteror atas perbuatan yang tidak kami lakukan. Sedangkan rekening telepon selalu bayar dan tidak pernah menunggak. Saya sudah melakukan pengaduan ke Graha Telkom di Joglo , dan diminta menunggu seminggu. Saya dijanjikan akan dihubungi kembali oleh pihak Telkom. Namun sampai saat ini belum ada solusi yang saya dapatkan yaitu penggantian nomor telepon. Mohon agar pihak Telkom bersedia menindaklanjuti masalah kami ini. Terima kasih.
Dewi Isnawati, Jakarta
Sangat naif sekali jika pengelola jalan tol menilai semua pengemudi yang akan masuk gerbang tol sudah menyiapkan kartu tol dengan…
Membaca berita tentang kebijakan pengelola MRT yang akan mendidik penumpang MRT tidak membuang sampah di lingkungan stasiun pemberhentian, ini sebuah…
Kami sebagai pengguna jasa KRL CommuterLine memperhatikan dalam sebulan terakhir, ternyata jarak antar KRL (head away) rata-rata sekitar 12-15 menit,…
Sangat naif sekali jika pengelola jalan tol menilai semua pengemudi yang akan masuk gerbang tol sudah menyiapkan kartu tol dengan…
Membaca berita tentang kebijakan pengelola MRT yang akan mendidik penumpang MRT tidak membuang sampah di lingkungan stasiun pemberhentian, ini sebuah…
Kami sebagai pengguna jasa KRL CommuterLine memperhatikan dalam sebulan terakhir, ternyata jarak antar KRL (head away) rata-rata sekitar 12-15 menit,…