NERACA

Jakarta – PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) menggagas gerakan sosial #BarterRezeki. Yang mana gerakan ini merupakan upaya Amar Bank untuk mendekatkan individu yang memiliki masalah keuangan guna memperoleh dana pinjaman dari layanan perbankan dengan proses yang mudah dan cepat. Gerakan #BarterRezeki disokong oleh produk financial technology (fintech) dari Amar Bank yaitu Tunaiku. 

Lewat gerakan ini, Direktur Amar Bank Vishal Tulsian berharap dapat mendorong target penyaluran kredit produk Tunaiku yang ditargetkan bisa mencapai Rp200 miliar hingga akhir 2016. “Hingga semester pertama 2016, penyaluran kredit Tunaiku telah mencapai Rp135 miliar. Langkah ini dilakukan untuk menopang target penyaluran kredit,” jelas Vishal saat berdiskusi dengan media di Jakarta, Jumat (12/8).

Ia juga menjelaskan agar dapat menjadi bagian dari gerakan ini, hanya memerlukan tiga tahapan saja. Pertama, seseorang harus membuat kode referral terlebih dahulu dimana Tunaiku memberikan kebebasan dalam mengkreasikan kode tersebut. Kedua, setelah mendapatkan verifikasi oleh Tunaiku melalui SMS maka Anda dapat mulai menyebarkannya ke setiap kawan, kerabat, maupun keluarga melalui SMS, e-mail, chat, BBM, Twitter, atau Facebook. Lalu yang ketiga, terangnya, setiap individu  yang memasukkan kode referral Anda saat mengajukan pinjaman di Tunaiku maka Anda mendapatkan kredit sebesar Rp 35 ribu.

“Gerakan sosial ini sekaligus mengajak setiap individu untuk berpetualang dalam suatu game dengan aplikasi yang menarik. Dalam petualangan yang dijalani, selain memperoleh insentif tiap aplikasi, Anda juga akan mendapatkan gold saat menyelesaikan misi dimana gold yang dimaksud dapat ditukarkan dengan beragam hadiah menarik,” jelasnya.

Bahkan, bagi individu yang telah membantu orang lain dalam berupaya mendapatkan pinjaman melalui akses www.tunaiku.com maka individu tersebut juga akan mendapatkan rezeki, salah satunya adalah Wiwik. Wanita yang tinggal di Cikarang tersebut telah ikut mempromosikan produk tunaiku sejak Maret 2016 dengan total 200 aplikasi. Dari kerjakeras dia mempromosikan produk Tunaiku, kini ia mengantongi insentif sebesar Rp4,6 juta.

“Saya adalah nasabah dari Amar Bank, lalu saya mengajukan kredit lewat Tunaiku dan proses pencairan cepat dan mudah. Dari situ, saya coba kasih tau teman-teman lewat berbagai macam media baik online seperti facebook, twitter, BBM maupun offline seperti pamflet. Dari situ, saya tidak mengira kalau saya diberikan insentif dari Amar Bank sebesar Rp4,6 juta,” cerita Wiwik.

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dumoly F Pardede, menyampaikan inovasi yang dilakukan Amar Bank melalui produk Tunaiku tersebut akan mampu meningkatkan kepuasan nasabahnya. Menurutnya, hal ini memang perlu dilakukan bagi FinTech yang dikelola bank karena memiliki daya tahan untuk melakukan perbendaharaan, mengelola pembayaran-pembayaran kepada nasabah, dan lebih efisien.

Dalam hal ini, jelasnya, tidak lagi bicara mengenai perlindungan konsumen, melainkan lebih kepada bagaimana terus berinovasi dalam memenuhi tingkat kepuasan nasabah. Jadi, dia mengungkapkan, ada yang diharapkan lebih oleh nasabah dari Tunaiku karena di belakangnya ada Amar Bank sebagai pemilik dari produk tersebut.

“Itu yang menyebabkan nasabah lebih puas karena perlindungan konsumen lebih relatif dan kondisional, lebih kepada masalah sistem yang dibangun oleh masing-masing FinTech. Dan yang terpenting dari FinTech itu adalah The Money Delivered In The Right Time, In The Right Place, and The Right Person. Selama sistem ini bisa meresponsnya maka the business is there,” tambah Dumoly.