Produksi Minyak Sangasanga Tarakan Capai 7300 Barel

Neraca

Jakarta - Lapangan minyak Sangasanga Tarakan di Kalimantan Timur berhasil meningkatkan produksi minyak hingga menembus 7.366 barel per hari. Capaian itu merupakan hasil optimalisasi produksi oleh Unit Bisnis Pertamina EP (UBEP) di sejumlah sumur yang terletak di North Kutai Lama, Kalimantan Timur.

Menurut General Manager Pertamina EP Unit Bisnis Sangasanga Tarakan, Satoto Agustono, keberhasilan ini menambah optimisme Pertamina EP dalam meningkatkan produksi di lapangan-lapangan migas alih kelola. Pertamina EP mengambil alih lapangan itu pasca berakhirnya kontrak TAC Pertamina-Medco Kalimantan pada 14 Oktober 2008 silam. Selanjutnya pengelolaan lapangan dilaksanakan oleh Pertamina EP melalui Unit Bisnis Pertamina EP Sangasanga Tarakan.

Satoto mengungkapkan, target produksi 2011 yang diberikan untuk unit bisnis ini sebesar 6.070 barel per hari. Dengan pencapaian produksi sebesar 7.366 barel per hari pada 16 Februari 2011 yang lalu, maka telah memberikan kontribusi signifikan terhadap angka total produksi secara keseluruhan. “Total produksi UBEP Sangasanga Tarakan hingga saat ini (year to date) sebesar 6.636 barel per hari atau sekitar 108 persen terhadap target tahun 2011,” tegasnya.

Untuk meningkatkan produksi, lanjut Satoto, telah dilakukan optimasi performance pada sumur NKL 1013 yang sebelumnya berada pada kisaran 600 barel, kini produksinya telah menyentuh 1.000 barel. Untuk sumur yang lain seperti NKL 1010, telah dilakukan reparasi sumur sehingga produksinya mampu meningkat sebesar 500 barel. Sedangkan pada sumur NKL 1014 dipasang pompa elektrik dan mendapatkan peningkatan sekitar 100 barel

Menurut catatan Pertamina EP, paska alih kelola produksi lapangan tersebut menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2008 produksi minyak sebesar 4.300 barel per hari. Setelah alih kelola, Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi menjadi 5.300 barel per hari. Menjelang akhir tahun 2010 lalu produksinya terus menanjak mencapai 6.309 barel dan pada pertengahan Februari 2001 berhasil mencapai 7.366 barel per hari.

Satoto optimis UBEP Sangasanga Tarakan masih dapat meningkatkan produksinya di masa mendatang. “Saat ini kami sedang melaksanakan pemboran pengembangan sumur NKL 1015 yang merupakan peluang bagi kami dan diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan produksi,” ujarnya. Wilayah yang dikelola terdiri dari area Sangasanga seluas 5.325,5 Ha, area Anggana/NKL 6.181,1 Ha, dan area Samboja 1.840 Ha.

Sejarah pengoperasian dan pengelolaan lapangan ini diawali oleh NIIHM (Nederlandsch-Indische Industrie en Handel Maatchappij) pada periode 1897-1905. Selanjutnya pengelolaan beralih kepada BPM (Batavia Petroleum Maatschappij) pada periode 1905-1942. Jepang sempat mengelola lapangan ini pada 1942-1945. Selanjutnya terjadi beberapa kali peralihan dari BPM/SHELL/PERMINA/PERTAMINA pada periode 1945-1972, TIPCO – Tesoro pada 1972-1992, PTEN-MEDCO E&P pada 1992-2008, dan sejak 15 Oktober 2008 sampai sekarang dikelola oleh Pertamina EP.

Penghijauan

 

Pertamina EP sebagai salah satu perusahaan migas nasional juga berupaya mewujudkan komitmen pada lingkungan hidup. Beberapa waktu lalu, anak perusahaan Pertamina (Persero) itu melaksanakan penanaman pohon sebanyak 30.450 batang. Penanaman tersebut dilaksanakan di field Tarakan pada 22 Desember 2010 sebanyak 15.450 bibit mangrove untuk merehabilitasi lahan yang sudah tidak produktif seluas 6,18 hektar di Tarakan, Kalimantan Timur.

Penanaman mangrove dilakukan untuk mencegah abrasi laut serta mengembalikan lahan hutan yang sebelumnya digunakan masyarakat. Selanjutnya, pada 29 Januari 2011 penananan sebanyak 15.000 pohon dilaksanakan di field Sangasanga. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam mengurangi dampak emisi gas karbon dan perubahan iklim.

Selain itu, kegiatan penghijauan menjadi bagian dari Corporate Social Responsibility di sekitar area operasi bersangkutan. Lapangan Sangasanga dan Tarakan sendiri juga telah melakukan upaya terkait dengan Ketaatan Lindungan Lingkungan. Pada tahun 2010, UBEP Sangasanga Tarakan telah mendapatkan PROPER Biru, ISO 14001, dan OHSAS 18001. * 

 

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…