Tax Amnesty Jadi Stimulus Untuk IPO

NERACA

Jakarta - Program tax amnesty mendapat sambutan meriah dari berbagai kalangan, terutama bank yang ditunjuk sebagai payment gateway, tempat masuknya dana-dana repatriasi. Bank-bank ini nantinya bakal menjadi gerbang masuknya dana yang bakal melakukan investasi ke Indonesia. Panin Asset Management selaku perusahaan manajer investasi menjadi salah satu bank dan lembaga pengelola keuangan untuk mengelola dana masuk itu.

Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu surat penunjukan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Namun demikian, mulai saat ini Panin Asset Management telah mulai melakukan edukasi dan sosialisasi tentang tax amnesty dan roadshow di beberapa kota.

Selain sosialisasi, Panin Asset Management juga membuat help desk tax amnesty dan menyediakan microsite yang memuat informasi seputar tax amnesty. Beberapa produk yang disiapkan oleh Panin Asset Management untuk menampung dana repatriasi antara lain Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Berdividen, Reksa Dana Campuran, Reksa Dana Syariah, Reksa Dana US Dollar, Reksa Dana Saham, dan kontrak pengelolaan dana (KPD) atau Reksa Dana tersendiri yang diterbitkan khusus untuk nasabah.

Untuk menarik investor, Panin Asset Management memberikan sejumlah insentif dari Panin Sekuritas, seperti free crossing fee di mana nasabah tidak dikenakan biaya pemindahan saham, free brokerage fee nasabah tidak dikenakan fee transaksi untuk bertransaksi saham senilai harta repatriasi, tax amnesty consulting nasabah akan dibantu dalam melaksanakan program pengampunan pajak, dan investment advisor nasabah akan diberikan bantuan dalam memilih instrumen investasi di pasar modal.

Dari program tax amnesty memprediksi potensi dana masuk mencapai Rp1.000 triliun. Menurut Rudiyanto, bakal lebih dari itu. Pemerintah sendiri juga akan melakukan lock selama tiga tahun bagi dana yang masuk, namun menurut Rudiyanto, investasi dana-dana tersebut bakal bisa lebih lama.”Kalau ternyata investasi lebih menjanjikan, sudah tidak di-lock pun investor akan tetap menanamkan dananya di Indonesia," sebut Rudiyanto.

Sejak diberlakukannya program tax amnesty, menurut Rudiyanto lagi, terdapat reaksi yang positif pula dari kalangan perusahaan. Diprediksi, bakal semakin banyak perusahaan yang akan melakukan initial public offering (IPO) ikut menikmati banjir dana."Saran saya perusahaan yang ingin melakukan IPO segera menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan atau bisa menghubungi kami,"kata Rudiyanto. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…