Tingkatkan Konsumsi Ikan - Pemerintah Gencar Kampanyekan Gemarikan

NERACA

Jakarta - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSP KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo, menegaskan meski konsumsi ikan dalam negeri setiap tahun meningkat tapi tetap terus dan tidak akan berhenti mendengungkan Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) untuk mengajak masyarakat agar terus mengkonsumsi ikan.

“Kami selalu mengajak kepada seluruh Kementrian/Lembaga dan seluruh elemen agar sama-sama menggaungkan Gemarikan pada masyarakat,” tegas Nilanto, dalam keterangan rilisnya, di Jakarta, Kamis (28/7).

Untuk itu, sambung Nilanto, kami tak henti-hentinya menjalin kerjasama dengan organisasi mitra gemarikan antara lain melibatkan kementerian/lembaga terkait, organisasi masyarakat dan pelaku usaha, serta elemen masyarakat lainnya, baik yang tergabung dalam Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Pusat dan Daerah (Prov/kab/Kota) serta Mitra Gemarikan. “Untuk mensosialisasikan makan ikan, tidak hanya kami (KKP) saja. Maka dari itu, kami merangkul semua elemen untuk terus mensosialisasikan makan ikan,” tambahnya.

Berdasarkan data yang ada, ungkap Nilanto, tingkat konsumsi ikan masyarakat baru mencapai 41,11 kg/kapita/tahun pada tahun 2015, dan akan ditingkatkan menjadi 43,88 kg/kap/thn pada tahun 2016. Tentu ini dibutuhkan upaya keras dan dukungan dari stakeholders termasuk mitra Gemarikan.

“Meski sudah tergolong tinggi dan terus ada peningkatan akan konsumsi ikan, tapi masih terbilang rendah dibandingkanseperti Malaysia sudah mencapai 70 kg dan Jepang sudah mencapai lebih dari 100 kg per kapita per tahunnya. Dengan pengenalan lebih dalam ke masyarakat, tingkat konsumsi ikan di Indonesia bisa lebih tinggi,” harapnya.

Seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo, menurut Nilanto, yang memberikan arahan untuk mengkampanyekan makan ikan dan sejalan dengan Peraturan Presiden No.71/2015 tentang barang pokok dan barang penting dan ikan masuk di dalamnya, oleh sebab itu diharapkan ikan dapat menjadi sumber protein utama keluarga. “Harapannya ke depan bukan hanya daging dan telor saja, tapi masyarakat bisa mulai sadar bahwa ikan adalah kebutuhan sumber protein masa depan,” tukasnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyatakan konsumsi ikan dapat menggantikan konsumsi daging sapi karena selain lebih sehat juga dapat menunjang tingkat intelektualitas anak bangsa. “Saya minta masyarakat Indonesia semakin gemar lagi makan ikan,” kata Susi.

Menurut dia, dengan lebih banyak mengonsumsi ikan maka akan lebih merangsang pertumbuhan anak sehingga menghasilkan generasi yang kompetitif secara global. Menteri Kelautan dan Perikanan mengingatkan bahwa harga daging sapi pada saat ini relatif mahal sehingga lebih menguntungkan bila warga membeli ikan.

ntuk itu, Susi merasa optimis dengan kampanye makan ikan yang tinggi ini membantu mengurangi ketergantungan konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging sapi yang saat ini harganya tinggi. Hal itu, karena ikan mengandung gizi yang sangat baik tapi harganya lebih terjangkau “Karena itu ayo makan ikan mulai dari sekarang. Masyarakat Indonesia harus gemar lagi makan ikan dari sekarang,” tambahnya.

Susi mengatakan, ketergantungan masyarakat selama ini terhadap daging sapi, juga seharusnya bisa dikurangi secara bertahap. Hal itu, karena harga daging sapi saat ini terhitung mahal dan berbanding terbalik dengan harga ikan yang sangat terjangkau untuk semua kalangan masyaakat. “Jelas ini menguntungkan masyarakat. Karena harga beli jadi lebih terjangkau. Ini harus dimanfaatkan dengan baik,” tutur dia.

Dengan kondisi sekarang, Susi menyebut, daya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan masih jauh di bawah rerata masyarakat Jepang. Saat ini, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih sekitar 40 kilogram per tahun per orang, dan sementara di Jepang sudah mencapai 80 – 100 kg per orang per tahun. “Itu jumlah yang rendah. Kita harus bisa meningkatkan daya konsumsi ikan. Karenanya, kita harus gemar makan ikan,” jelas dia.

Susi meyakini, semakin banyak mengonsumsi ikan, maka semakin banyak kandungan baik yang ada di dalam ikan bisa dinikmati oleh masyarakat. Jika itu terjadi, maka generasi bangsa Indonesia akan bertumbuh dengan sangat baik karena memiliki intelegensia yang mumpuni. Selain itu, Menteri Susi juga menginginkan berbagai pihak memperhatikan aspek pelestarian dan ramah lingkungan agar biota kelautan juga dapat terus dilestarikan.

BERITA TERKAIT

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…